Timlo.net--Ada beberapa adegan yang melekat dalam ingatan para penonton dalam film Once Upon a Time in Hollywood. Salah satunya adalah adegan Rick Dalton (Leonardo DiCaprio) memperoleh senjata penyemprot api dan membakar anggota sekte Manson Susan Atkins (Mikey Madison) hingga mati.
Rick memiliki senjata pelontar api itu karena perannya dalam film Perang Dunia II, The 14 Fists of McCluskey. Pada awal film ditunjukkan karakter yang diperankan Rick dalam film itu membakar sejumlah tentara Nazi dengan senjata itu. Dalam film, Rick tanpa ragu menggunakan senjata itu. Tapi dalam dunia nyata, Leonardo merasa takut syuting adegan ini.
Koordinator adegan aksi dalam film itu, Robert Alonzo menjelaskan jika Leonardo takut dia akan melukai para pemeran lain di lokasi syuting. Robert sendiri berpengalaman dalam hal bakar membakar selama 23 tahun menjadi koordinator aksi. Jadi dia mencoba menenangkan hati Leonardo. Caranya adalah dengan membakar diri di depan bintang itu. Robert ingin menunjukkan jika adegan ini sangatlah aman dan tidak akan ada yang cedera karena pelontar api itu.
“Leo merasa tidak begitu nyaman dengan semua hal terkait pelontar api itu. Dia tidak ingin melukai siapapun. Dan saya benar-benar memahami itu. Umumnya Anda menggunakan pemeran pengganti di lokasi untuk menembakkan penyemprot api ke orang lain,” terang Robert dilansir dari IndieWire, Selasa (6/8).
“Saat saya syuting Tropic Thunder, Nick Nolte (secara tidak sengaja) menembakkan pelontar api ke arah saya..Kali ini, [Leo] benar-benar menyalakan senjata itu dan mengarahkan apinya pada mereka sekitar tujuh hingga delapan detik saat senjata itu diarahkan ke delapan orang yang tidak pernah dia temui. Secara psikologis hal ini sulit dilakukan, jadi dia benar-benar hebat bisa tetap memerankan karakter itu dan syuting adegan itu,” tambah Robert.
Setelah membakar diri dan menyakinkan Leo jika adegan ini aman, Leo meminta semua orang di lokasi bertepuk tangan untuk pekerjaan Robert. Karena dia membakar diri itulah, Leo yakin jika adegan ini aman. Hasilnya, kita bisa melihat dua adegan yang paling tidak bisa dilupakan dalam film buatan Quentin Tarantino itu.
Editor : Ranu Ario