Timlo.net – Nuansa kejayaan kebaya masa lampau akan kembali diangkat dalam sebuah gelaran seni bertajuk “Gelung Konde” yang akan dilaksanakan di Diamond Convention Center pada Minggu (22/2) mendatang.
Koreografer Pagelaran Seni Budaya Gelung Konde, Ananta Hanafi kepada wartawan menuturkan, tak sebatas lenggak lenggok dari para peragawati diiringi musik semata yang akan disuguhkan, melainkan akan dibarengi dengan cerita busana kebaya maupun sejarah batik khas Kota Solo yang telah melegenda.
“Selain disuguhi dengan peragaan busana, masyarakat juga akan mendapat edukasi busana kebaya dari masa ke masa,” terang Hanafi, dalam jumpa pers yang digelar di Ralana Resto, Jumat(13/2) petang.
Dijelaskan, melalui pagelaran yang disuguhkan masyarakat akan diingatkan kembali bahwa Indnesia memiliki ciri khas budaya nasional yakni kebaya dan batik yang asal mulanya dari Kota Solo. Sedangkan, Gelung Konde sebenarnya merupakan satu kesatuan dari busana itu sendiri. Namun, pengaruh zaman dan modernisasi seakan melupakan busana tersebut.
“Kita ingin mengingatkan bahwa gelung konde ini menjadi satu kesatuan dengan kebaya itu sendiri dan ini mulai dilupakan, jangan sampai ini nanti diklaim sama negara lain,” katanya.
Hanafi menambahkan, dalam gelaran tersebut pihaknya akan menggambarkan bagaimana dahulu kebaha beludru hanya dikenakan oleh bangsawan, kemudian jenis pakaian yang dikenakan kaum saudagar dan masih banyak yang lain. Tentunya, lengkap dengan sejarah batik mulai dari jenis dan motif maupun sejarahnya.
“Nantinya kita akan menampilkan, kain beludru yang mana kain ini sangat mahal dan hanya dipakain oleh kaum bangsawan saja,” pungkasnya.