Wonogiri — Audiensi sesi kedua yang digelar antara Pemkab Wonogiri, perwakilan masyarakat dan PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo di Ruang Kahyangan Komplek Setda Wonogiri temui jalan buntu. Pasalnya, pimpinan perusahaan yang dihubungi via telepon sebelumnya batal datang ke Wonogiri.
“Tapi yang ditunggu bersama, yang berkomitmen, tadi pukul 12.52 WIB Pak Pram telpon saya. Dia menyampaikan permohonan maaf belum bisa datang ke Wonogiri. Nah, dengan kondisi ini anda semua yang hadir mendapat perlakuan seperti ini. Terlepas dari apapun monggolah, tapi kan sudah ada komunikasi yang sudah disampaikan, kalau kita bicara integritas kita berjalan profesionalitas semestinya dua atau tiga menit cukup atau dua tiga jam dan semestinya kan beliau memprioritaskan persoalan ini,” kata Bupati Joko Sutopo saat audiensi dampak IPAL PT RUM di ruang Kahyangan Komplek Setda Wonogiri, Jumat (22/11).
Bupati meminta agar pihak PT RUM tidak memperkeruh suasana. Dia juga tak ingin muncul satu masalah baru karena salah mempresentasikan sikap profesional pemerintah Wonogiri. Yang nantinya bisa memunculkan anggapan ketidakseriusan kedua belah pihak dalam penyelesaian persoalan ini.
“Sebenarnya kita tidak menuntut apapun. Kita cuma mendorong untuk sesuatu itu kembali ke regulasi yang ada. Dalam proses industri itu pasti di dalamnya pasti ada perijinan, yang di dalamnya ada kewajiban-kewajiban dan ini harus dipatuhi serta dibenahi. Ketika keluar dari ketentuan yang ada, tidak perlu dituntut atau diminta seharus secara otomatis ada pertanggungjawaban,” kata dia.
Saat ditanya wartawan, apakah tindakan yang akan diambil setelah managemen PT RUM batal datang ke Wonogiri? Adakah kemungkinan akan melakukan gerakan massa untuk demo atau tindakan lain? Bupati menyatakan upaya saat ini dilakukan secara normatif. Namun ketika, tidak ada komitmen para pihak dalam mediasi ini, dirinya tidak mau bertanggungjawab ketika muncul tindakan di luar upaya normatif. Dia menyebut, perwakilan masyarakat yang hadir dalam audiensi adalah tokoh-tokoh terkemuka, sosok panutan di wilayahnya.
“Itu naluriah, saya tidak mau berspekulasi. Intinya, hari ini pemerintah, tripartid hadir melakukan fasilitasi audiensi. Kalau nanti ada aksi diluar itu ya mohon maaf, saya tidak mau dituding sebagai aktor intelektual dibalik aksi itu. Okelah saat ini mereka bicara angka, kalau bicara angka berartikan bicara statistik tapi ini kan hubungannya dengan indera penciuman bukan statistik yang cantik. Nah, ketika masih muncul bau seperti ini berarti kan ada yang salah pada angka dan statistik itu,” tandasnya.
Sementara dari pantuan media ini, setelah pimpinan menejemen PT RUM batal hadir, audiensi tersebut kemudian dibubarkan. Bupati Wonogiri didampingi sejumlah pejabat Pemkab Wonogiri juga GM PT RUM Haryo Ngadiyono turut meninggalkan ruang Kahyangan Komplek Setda Wonogiri.
Editor : Wahyu Wibowo
