Wonogiri- Kawasan Alun-alun Giri Krida Bakti sampai saat ini belum dibuka untuk berjualan pedagang kaki lima di malam hari. Pemerintah Kabupaten Wonogiri cemas, dibukanya alun-alun akan memicu timbulnya kerumunan masyarakat, sehingga protokol kesehatan tidak terpenuhi.
“Saat ini belum kami buka.Ini adalah upaya kami sebagai wujud kewaspadaan. Karena saat ini muncul istilah Orang Tanpa Gejala (OTG),” ungkap Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, Selasa(16/6).
Menurut dia,sebagai bahan pertimbangan, Pemkab akan memantau perkembangan Covid-19 di Wonogiri sebagai acuan alun-alun bisa dibuka kembali. Dari pengamatannya, Sulit mengatur jarak antarpedagang di alun-alun, karena kawasannya terbatas sedangkan penjualnya banyak.
“Kebijakan ini bukan berarti melemahkan ekonomi masyarakat.Tapi,sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 tidak mewabah,” paparnya.
Pemkab Wonogiri memberi kebebasan kepada PKL yang berjualan di malam hari untuk memanfaatkan lahan sepanjang sisi selatan Kantor ATR/BPN hingga timur kawasan selter.
Ketua Paguyuban PKL alun-alun Wonogiri, Supriono, mengatakan selama pandemi sebagain PKL sudah mencoba berjualan di area yang diperbolehkan. Tetapi sebagian besar sepi pembeli. Sehingga para pedagang memilih untuk berhenti jualan.
“Mereka mengeluh, jika tetap berjualan justru akan tambah rugi,” ujarnya..