Timlo.net – Badan Anggaran (Banggar) DPR mulai membahas asumsi dasar untuk RAPBN 2021. Hampir semua indikator asumsi dasar ekonomi makro sudah diusulkan Banggar. Selanjutnya tinggal meminta pandangan Pemerintah.
“Saya bacakan keputusan asumsi dasar dan nanti kita minta masukan juga dari pemerintah. kecuali ICP dan lifting, kita beri kesempatan Komisi VII DPR menyelesaikannya,” kata Ketua Banggar DPR, Said Abdullah di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu (24/6).
Asumsi Dasar Ekonomi Makro terdiri dari pertumbuhan ekonomi ditargetkan 4,5-5,5, inflasi 2,0 persen-4,0 persen, nilai tukar rupiah Rp13.700-14.900 per dollar AS, dan suku bunga SBN 6,29 persen-8,29 persen. Pada klaster target pembangunan juga diusulkan, tingkat penggangguran terbuka pada 7,7 persen-9,1 persen, tingkat kemiskinan 9,2 persen-9,7 persen, gini rasio 0,377-0,379, dan indeks pembangunan manusia (IPM) 72,78-72,95.
“Ada sedikit catatan dari F-PDI Perjuangan soal ini. Tingkat suku bunga SBN tenor 10 tahun berada pada kisaran 6,67-7,29 persen, tingkat pengangguran terbuka pada kisaran 7,7 persen-8,5 persen, tingkat kemiskinan pada kisaran 8,9 persen-9,2 persen, dan gini rasio berada pada kisaran 0,371-0,377,” ungkap Said.