Wonogiri — Secara geografis, wilayah Wonogiri cocok untuk budidaya tanaman kopi. Metode pengembangan tanaman kopi sendiri dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama antara petani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Perhutani.
“Seperti di Jawa Barat, model kerjasama ini sudah berjalan baik. Bahkan, ada yang punya lahan luasannya sekitar 300-400 hektar. Apalagi, tanah di sana itu subur, sangat mendukung,” terang pemilik Coffe and Cocoa Trainning Center Prof Sri Mulato saat dijumpai awak media di Wonogiri, Rabu (24/6).
Menurut dia, model kerjasama budi daya tanaman kopi antara LMDH dengan Perhutani telah dilakukan di beberapa wilayah Jawa Barat.
Dalam kerja sama tersebut, para petani dari LMDH bisa berbagi hasil dengan Perhutani sesuai dengan MoU yang disusun. Adapun kopi ditanam di antara tegakan pepohonan hutan.
“Tapi sebenarnya, program itu bisa lebih bagus lagi jika Pemda turun tangan memberi dukungan dan motivasi, ” bebernya.
Dikatakan, tanaman kopi bisa tumbuh baik di beberapa wilayah Kabupaten Wonogiri, terutama di dataran-dataran tinggi. Tanaman kopi jenis robusta bisa hidup di dataran rendah, namun kondisi alamnya harus benar-benar bagus. Dicontohkan, seperti wilayah Tirtomoyo bagian atas, Karangtengah dan lereng Lawu selatan yang mencakup wilayah Bulukerto dan sekitarnya.
“Kalau perawatan bagus, kesuburan tanah mendukung, usia tiga tahun tanaman kopi sudah mulai belajar berbuah. Kemudian diusia lima tahun sudah mulai stabil, tujuh tahun mulai puncaknya sampai di usia 25 tahun barulah drop, ” jelasnya.
Dalam budidaya kopi imbuh dia adanya penyakit yang perlu diantisipasi. Seperti nematoda(cacing) yang menyerang akar tanaman dan hama penggerek buah.
“Hama ini akan membuat lubang pada buah kopi lalu masuk dan memakannya dari dalam, ” imbuhnya.
Ketua I Paguyuban LMDH Jateng Suparman mengatakan, budidaya tanaman kopi model kerjasama dengan petani, LMDH dan Perhutani tersebut rencananya dibudidayakan di Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.
“Sebagi pengganti tanaman cengkeh. Karena didesa kami banyak tanaman cengkeh yang mati terserang penyakit. Sehingga alternatifnya maka tanaman kopi akan kami budidayakan,” jelasnya.
Terpisah, Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa yang juga Ketua HKTI Wonogiri mengapresiasi upaya pengembangan tanaman kopi di Wonogiri. Komoditi tersebut diharapkan mampu menghidupkan roda perekonomian petani.
Editor : Wahyu Wibowo