Wonogiri – Pasca meninggalnya pasien positif corona berinisial S (58) asal Eromoko membuat warga setempat sempat panik. Kabar tersebut santer di media sosial. Bahkan tersiar isu bahwa dua desa sekitar tempat tinggal korban akan dilockdown.
“Setelah ada temuan itu, tim Gugus Tugas langsung turun dan penerapan protapnya sudah dilakukan,” ungkap Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Senin (29/6).
Menurut dia, tidak ada lockdown yang dilakukan oleh warga di dua desa tersebut.
“Begitu kita beri pemahaman dari tokoh masyarakat seperti camat dan tokoh masyarakat. Sejak 13 Juni kan beraktivitas di lingkungannya. Gugus tugas sudah melakukan pelacakan,” jelasnya.
Camat Eromoko Danang Erawanto membantah adanya lockdown di dua desa di sekitar lokasi tempat tinggal S.Dia menyebut kabar yang beredar di medsos sempat membuat warga panik.
Namun demikian, pihaknya tak menyalahkan akan kekhawatiran masyarakat yang begitu besar. Sebab, sebelum meninggal korban sempat beraktivitas dan berinteraksi di tempat tinggalnya yang berada di pemukiman padat penduduk.
“Intinya, tidak ada lokcdown disana,” katanya.
Dia menambahkan, kondisi masyarakat di sekitar rumah S saat ini kondusif. Pihaknya pun sudah melakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat tidak panik.
“Ada beberapa orang yang kita minta untuk melakukan karantina mandiri, untuk kewaspadaan juga,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho