Solo – Iklim investasi di eks Karesidenan Surakarta mulai bergeliat di era new normal. Hal itu juga didukung adanya Program terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Solo berupa Waktu Indonesia Berinvestasi (WIB).
“Bursa Efek Indonesia terus berupaya agar proses edukasi pasar modal tidak terhenti. Segala terobosan kita lakukan diantaranya dengan membuat program WIB,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BEI Jateng 2, Wira Adibrata, Jumat (3/7).
Ia menjeskan program WIB ini berupa seminar online dengan narasumber pada direksi dari perusahaan yang tercatat di BEI. Dengan seminar daring ini membuka ruang bagi para investor untuk berinteraksi langsung dengan pucuk pimpinan perusahaan.
“Program ini mampu mendongkrak jumlah investor di wilayah eks Karesidenan Surakarta. WIB kami lihat mampu mendorong masuknya investor investor baru,” kata dia.
Melalui seminar daring ini, lanjut dia, terdapat ruang interaksi antara masyarakat dengan manajemen melalui media online. Bahkan, masarakat bisa tanya langsung mengenai prospek dan keuangan perusahaan.
“Progam ini mendorong banyaknya minat masayarakat mengikuti Sekolah Pasar Modal. Catatan kami jumlah investor di eks Karesidenan Surakarta per Juni mencapai 30.383 investor,” kata dia.
Dikatakannya, angka ini naik cukup tinggi dibanding posisi awal Juli 2020 yang masih berada di 29.623. Rata-rata kenaikan jumlah investor 400 per bulan, namun pada Juni angka investor naik 760 orang.
“Angka transaksinya kami lihat juga ikut naik dari rata rata tahun berlajan ini Rp 900 miliar, menjadi Rp 1,7 Triliun. Ini menunjukan masyarakat Solo sudah mulai bisa membaca peluang ditengah turunnya harga saham,” tutup dia.
Editor : Dhefi Nugroho