Timlo.net — Klub peserta Shopee Liga 1 mulai bersiap menghadapi kelanjutan kompetisi 2020, yang rencananya dimulai Oktober mendatang. Salah satu hal yang cukup krusial adalah membahas kontrak baru.
Manajemen PSIS Semarang perlu mematangkan berbagai formula, sebelum melakukan negosiasi baru kepada skuatnya. Seperti yang disampaikan CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi agar sama-sama menguntungkan.
“Soal renegosiasi kontrak harus hati-hati, PSIS tidak gegabah. Kami masih konsultasi dengan PSSI, bagian legal, dan komunikasi dengan para pemain. Kami akan mencari formula yang tepat, win-win solution,” ungkap Yoyok Sukawi, Senin (6/7).
“Kemampuan finansial klub tidak sampai 10 persen. Seperti di PSIS itu 70 persen pendapatan berasal dari tiket. Kalau pemasukan nol, tinggal berapa persen, padahal separuhnya sponsor, lalu mereka mundur semua. Tinggal menggantungkan subsidi dan hak komersial dari PT LIB,” imbuhnya.
Pihaknya menambahkan bahwa PSIS masih perlu melakukan berbagai perhitungan. Setelah itu diramu dan diputuskan, yang kemudian disampaikan kepada pemain secara transparan.
“Kami tidak perlu muluk-muluk, kalau memang tidak mau gaji sesuai kemampuan tim ya silakan ke klub lain,” tandas Yoyok Sukawi.