Timlo.net--Christopher Nolan pernah membahas lubang hitam dalam film fiksi ilmiah populer Interstellar. Sebelum itu, Disney pernah membuat film konyol tentang petualangan luar angkasa berjudul The Black Hole. Tapi masih ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang lubang hitam. Sebuah laporan terbaru dari The Australian National University mengungkap keberadaan lubang hitam yang terus meluas dan merupakan yang terbesar di seluruh galaksi. Paling tidak di antara lubang hitam yang ditemukan oleh para ilmuwan.
Lubang hitam itu tidak seperti yang pernah dilihat dalam film fiksi Hollywood. Menurut para peneliti, lubang itu menelan satu matahari per hari. Data ini merupakan temuan dari Dr. Christopher Onken dan rekan-rekannya dari The Australian National University. Mereka sudah lama mempelajari massa lubang hitam dari jarak terjauh dari galaksi kita.
“Massa lubang hitam itu sekitar 8.000 kali lebih besar dibandingkan lubang hitam di pusat Bima Sakti. Jika lubang hitam Bima Sakti ingin tumbuh sebesar itu, maka lubang itu perlu menelan dua pertiga dari seluruh bintang di galaksi kita,” tulis para peneliti dilansir dari Movie Web, Minggu (5/7).
Lubang itu dinamai J2157 dan ditemukan oleh para peneliti pada 2018. Hingga saat ini, para peneliti belum mengetahui secara pasti bagaimana lubang hitam bisa mengkonsumsi banyak energi di ruang angkasa. Seorang staf ahli astronomi the European Southern Observatory (ESO), Dr. Fuyan Bian berkata, “Kami tahu kami menemukan sebuah lubang hitam yang sangat besar saat kami menyadari tingkat pertumbuhannya yang cepat. Seberapa banyak lubang itu bisa menelan tergantung seberapa besar massa yang mereka punyai. Jadi, untuk yang satu ini untuk bisa menelan dalam tingkat yang cepat, kami pikir lubang ini adalah pemegang rekor baru.”
Dr. Fuyan Bian dan timnya menggunakan Very Large Telescope milik ESO di Chile untuk memperoleh ukuran yang akurat dari lubang hitam besar ini. Mereka masih meneliti lubang hitam itu dan galaksi di sekitarnya. Penelitian mereka dipublikasikan di academic.oup.com.
Editor : Ranu Ario