Karanganyar – Santri Ponpes Lirboyo, Kota Kediri yang balik ke tempat pendidikannya langsung dikarantina 14 hari. Di masa pandemi Covid-19, pergerakan mereka dibatasi. Bahkan, disarankan tidak mudik maupun dijenguk keluarganya meski libur.
“Semua mengikuti aturan ponpes. Sangat membatasi kontak dengan lingkungan luar. Pengembalian santri ke ponpes saja tidak boleh mandiri. Harus kolektif dengan diantar oleh Himasal. Tidak boleh juga memakai angkutan umum. Kalau libur semester, jangan pulang mudik dulu. Demikian pula keluarga yang tidak usah menjenguk segala,” kata Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Karanganyar, Ahmad Hudaya kepada Timlo.net jelang pemberangkatan santriwan dan santriwati Ponpes Lirboyo, Senin (6/7).
Setahu diriya, ponpes Lirboyo menyandang status Ponpes Tangguh yang menjaga protokoler kesehatan tetap diterapkan. Ia meminta para orangtua mempercayakan pendidikan dan pergaulan anaknya ke manajemen ponpes itu.
Rencananya, kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai 21 Agustus 2020 setelah karantina berakhir. Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan telah merapid test sekitar 200 santri asal Karanganyar yang belajar di berbagai Ponpes. Diantaranya Ponpes Gontor dan Ponpes Lirboyo.
“Rapid test-nya dari Pemda. Jadi gratis. Untuk memastikan mereka sehat,” katanya.
Ia berharap para santri nantinya menjadi generasi pemuka agama yang mampu menopang bangsa ini. Dalam arti, tetap menjunjung syariat tanpa mengesampingkan cinta Tanah Air berbekal wawasan kebangsaan.