Karanganyar- Penataan ulang anggaran pemerintah akibat pandemi Covid-19 menyebabkan belanja daerah dikurangi. Termasuk di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar. Imbasnya, insentif bagi atlet dan pelatih dipotong separuh untuk bulan Oktober-Desember 2020.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar Titis Sri Jawoto mengatakan insentif tersebut program pemusatan pelatihan atlet berprestasi daerah. Diawali pada Oktober-Desember 2019, program itu sedianya berlanjut setahun berikutnya. Namun ternyata diprediksi hanya dua triwulan saja di 2020. Itupun besarannya berkurang separuh untuk Oktober-Desember 2020.
“Ada rasionalisasi. Anggaran itu hanya diberikan ke atlet berprestasi saja. Bahkan 80 persen yang dapat insentif ini terjaring saat Popda. Kami mendorong mereka tetap bersemangat mempertahankan kualitasnya dengan berlatih meski di masa pandemi Covid-19. Intinya pemusatan prestasi daerah,” kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar Titis Sri Jawoto, Kamis (9/7).
Pada kondisi normal, pelatih berhak Rp 25 ribu tiap kegiatan melatih. Sedangkan atletnya Rp 15 ribu. Itu dimulai Oktober-Desember 2019 dan dilanjutkan Januari-Maret 2020. Sedangkan Oktober-Desember 2020 diberikan separuhnya.
Terkait keterbatasan anggaran, Bupati Karanganyar Juliyatmobo berusaha memperjuangkan penyesuaiannya di APBD perubahan bermodal pengembalian dana refocusing ke OPD dan Silpa APBD 2019.
Sementara itu pelatih Ardadedali Archery Club Karanganyar, Hermawan mengapresiasi Pemkab Karanganyar atas insentif yang diterimanya. Insentif itu selain untuk pribadi atlet dan pelatih juga ada kewajiban kontribusi ke klub.
“Kita tahu peralatan panahan tidak ada yang murah. Kontribusi ke klub itu wajar,” katanya.
Selama masa pandemi, ia mengatur jadwal latihan dan menata lapangan demi pembatasan sosial dan fisik.
Editor : Ari Kristyono