Sragen – Wabah Covid-19 membuat para pekerja seni kehilangan pendapatan dalam tiga bulan terakhir. Namun para seniman pertunjukan tetap menjaga eksistensinya dalam pagelaran Sragenesia Art pada Sabtu-Minggu (11-12/7) ini.
Untuk menghindari kerumunan penonton, pertunjukan bakal disiarkan secara online melalui 30 saluran youtube.
”Tercetus tema pada gelaran kali ini yakni ”Mbubak”. Kalau mbubak itu punya makna membuka. Kita sinkronkan dengan program pemerintah yakni New Normal. Kita hubungi teman teman sanggar seniman di Sragen,” terang Seniman Sragen Ari Purwanto atau lebih dikenal dengan Ari Ndayak, Kamis (9/7).
Ari Ndayak menyampaikan, ada keresahan dari para seniman selama pandemi Covid-19. Terutama di sektor pementasan dan pelengkapnya. Lantas para seniman sepakat melanjutkan Sragenesia Art yang sudah berjalan dua tahun terakhir.
Para seniman dari berbagai komunitas berkesempatan menunjukkan eksistensinya lagi setelah lama vakum karena covid-19. Agenda rutin tahunan Sragenesia art terpaksa dikonsep berbeda daripada sebelumnya.
Karena pandemi covid-19, panggung unjuk gigi para seniman dirancang secara online untuk menghindari kerumunan penonton. Ari menyampaikan pementasan pada Sragenesia Art 2020 ini digelar dengan kolaborasi semua kelompok peserta.
Pada Hari pertama nanti semua kelompok pertunjukan memainkan pertunjukan bergantian selama 3 jam. Pelaksanaan bakal dilakukan di halaman kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen.
”Teman teman semangatnya tinggi, ada arahan dari kita agar tetap ada nuansa Sragenan,” ujarnya.
Setelah ini juga dilakukan pertunjukan lanjutan yang digelar di 10 kecamatan di Sragen.
”Kelompok yang belum pentas disini akan dilakukan di kecamatan, dilakukan streaming juga,” terang Ari.
