Wonogiri – Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Wonogiri memeriksa kesehatan ribuan hewan kurban. Selain untuk mencegah adanya penyakit hewan, hal ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah hewan ternak itu sudah layak untuk kurban.
“Kegiatan ini sudah kami laksanakan sejak 29 Juni 2020 hingga 13 Juli 2020 di 13 kecamatan yang ada di Wonogiri. Selain di pasar hewan, kami juga sengaja memilih peternak atau penampungan hewan yang mempunyai peliharaan yang cukup banyak,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dislapernak Wonogiri, Prapto Utomo saat dijumpai wartawan usai sidak pengepul hewan ternak kurban di Dusun Ngepoh Desa Balepanjang, Baturetno, Wonogiri, Senin (13/7).
Menurut dia, pemeriksaan bertujuan untuk mengantisipasi penyakit hewan seperti antraks, zoonosis, jembrana dan penyakit lainnya. Sehingga hewan kurban yang dijual layak untuk kurban.
“Petugas kami akan memberikan obat dan injeksi pada hewan ternak. Pemberian obat dan injeksi ini minimal harus tiga pekan sebelum hewan disembelih. Jika tidak, dikhawatirkan saat disembelih masih ada residunya. Selain itu, setiap tempat pengepul kami pasangi stiker layak kurban. Ini merupakan bentuk rekomendasi kepada masyarakat ketika akan membeli hewan kurban,” katanya.
Dikatakan,sampai saat ini sudah ada sekitar 1.200 sapi yang sudah diperiksa dan diberikan obat serta injeksi. Adapun untuk kambing sudah tidak terhitung jumlahnya.
“Obat dan injeksi ini juga sebagai antisipasi penyakit cacing hati,” jelasnya.
Staf Bidang Veteriner Sie Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, Al Fitra Setya Wijaya, mengatakan kawasan Wonogiri harus terus diawasi, karena berbatasan dengan Pacitan dan Gunung Kidul.Upaya ini juga sebagai bentuk kepastian pemerintah bahwa hewan ternak dari Jateng bebas dari penyakit.
“Sebenarnya di Jateng tidak ditemukan kasus penyakit hewan kurban,” jelasnya.
Pengepul hewan kurban asal Dusun Ngepoh Desa Balepanjang Kecamatan Baturetno Haji Sarto menambahkan, hewan-hewan ternak yang ditampungnya rata-rata dalam kondisi sehat. Setiap pekan dirinya mengaku memasok sapi dan kambing ke Jakarta.
“Ini baru pengiriman harian, untuk menyuplai kebutuhan daging di Jakarta. Tapi untuk pesanan hewan kurban belum ada yang pesan,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho