Timlo.net – Pelaku eksploitasi seksual terhadap 305 anak di bawah umur, Francois, meninggal dunia di RS Polri, Minggu (12/7) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Warga negara (WN) Perancis ini dinyatakan meninggal setelah dirawat selama tiga hari. Dia dilarikan ke RS setelah berupaya bunuh diri dengan cara gantung diri di ruang tahanan Kamis (9/7).
“Ada upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan tersangka FAC dengan menggunakan kabel yang sudah ada di tahanan,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Senin (13/7), sebagaimana dikutip dari laman ntmcpolri.info.
Dijelaskan Kombes Yusri, upaya bunuh diri itu diketahui petugas jaga saat sedang patroli pengecekan di ruang tahanan. Melihat hal tersebut petugas langsung melarikan tersangka ke RS Polri untuk mendapat pertolongan.
“Petugas menemukan tersangka FAC ini dalam kondisi leher terikat dengan seutas kabel. Ada kabel terikat tapi tidak tergantung,” sambung Kombes Pol Yusri.
Dikatakan, dari identifikasi 305 ABG yang menjadi korban tersangka sudah 19 ABG teridentifikasi pihak kepolisian. Dan saat ini para korban berada dirumahnya masing-masing dan dalam pengawasan Kemensos dan KPAI.
“Jadi bertambah dua sehingga menjadi 19 anak dibawa umur yang jadi korban pencabulan kami identifikasi. Mereka ini gambarnya sesuai dengan yang ada di video porno milik tersangka. Mengidentifikasi para korban ini tidak mudah karena mereka belum memiliki KTP,” tukas Kombes Pol Yusri.
Kasus WN Prancis menyetubuhi 305 anak baru gede (ABG) yang merupakan anak jalanan Selain disetubuhi, para ABG juga dieksploitasi tersangka Francois dengan membuat video layaknya Film Porno. Hal tersebut ditemukan dalam isi laptopnya.
Kepada para korban tersangka mengaku fotografer dan menjanjikan para korban sebagai model anak dengan mengiming-imingi uang Rp 250 Ribu hingga Rp 1 Juta.
Ia kemudian ditangkap di salah satu hotel dikawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat bersama dua ABG dalam kondisi bugil.
Sumber: ntmc
Editor : Wahyu Wibowo