Sleman — PSSI melanjutkan kompetisi Liga 1 pada 1 Oktober mendatang. Atau dapat dikatakan sepak bola Indonesia berjalan kembali setelah tujuh bulan lamanya ditangguhkan akibat pandemi Covid-19.
Keputusan itu direspons positif terutama oleh para pemain, karena sepak bola sebagai profesinya. Akan tetapi, para pelaku sepak bola Indonesia harus siap menerima kebijakan baru, tentang hak yang bisa diperolehnya yakni gaji.
Kabarnya PSSI berencana menerapkan kebijakan pemotongan gaji pemain sebesar 50 persen di klubnya masing-masing. Aturan tersebut tak lepas dari formula yang bisa dilakukan untuk menggulirkan kompetisi di saat pandemi Covid-19 masih merebak.
Bek sayap kanan sekaligus kapten tim PSS Sleman, Bagus Nirwanto memiliki komentar yang cukup bijaksana. Menurutnya, dampak yang ditimbulkan oleh wabah Virus Corona sangat dirasakan oleh berbagai pihak.
“Karena wabah yang sedang terjadi ini membuat keuangan serta pemasukan tim tidak sama seperti ketika kondisi normal. Jadi saya pribadi setuju pemotongan gaji,” ungkap Bagus Nirwanto, Selasa (14/7).
Menurutnya, PSSI mempunyai pertimbangan matang sebelum memutuskan kebijakan tersebut. Pemotongan gaji yang masih rasional dianggapnya sebagai solusi yang saling menguntungkan.
“Wajib disyukuri kompetisi bisa dilanjutkan kembali. Saya kira semua pemain termasuk saya sudah menantikan kabar baik tersebut,” imbuh pemain asal Sidoarjo ini.