Boyolali — Sebanyak 100 pedagang Pasar Ampel, Boyolali yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19, Senin (20/7) mendatangi Puskesmas Ampel untuk melakukan rapid test. Ini menindaklanjuti hasil kasus positif Corona pada pedagang sayur di Pasar Ampel, beberapa waktu lalu.
Dijelaskan dokter fungsional Puskesmas Ampel, Agung Budi Prasetya, rapid tets dilakukan sebagai langkah untuk screening awal kepada kontak erat pasien positif Covid-19. Pihaknya tidak ingin pasar menjadi titik atau sumber penularan Covid-19.
“Karena kita melihat kita khawatir di pasar ini menjadi sumber penularan karena banyak dari kasus di beberapa pasar itu sudah menjadi titik–titik penularan kasus positif. Kita tidak ingin itu terjadi di Pasar Ampel,” ungkapnya.
Dilansir laman boyolali.go.id, Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina mengungkapkan, agenda rapid test tersebut akan terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dilaksakan Senin (20/7) untuk 50 pedagang, dan Selasa (21/7) untuk 50 pedagang pasar lainnya.
“Dimana mulai hari sudah dilaksanakan, rencana akan dilaksanakan selama dua hari, dan hari ini [Senin (20/7)] hasilnya non reaktif,” terang Lina –sapaan akrab Kepala Dinkes Boyolali.
Untuk itu, pihaknya selalu mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan, baik secara personal maupun secara berkelompok.
Secara personal, Lina menghimbau agar masyarakat selalu memakai masker, menjaga jarak, mencucui tangan memakai sabun dan melakukan perilaku hidup bersih. Masyarakat juga diminta untuk menghindari acara yang mengundang banyak orang dan sebisa mungkin menghindari kerumunan.