Wonogiri – Proses pengembalian sejumlah makam kuno di bukit Jonambang Desa Watuagung Kecamatan Baturetno telah dilakukan. Namun, pihak yang merenovasi makam itu dikabarkan tak mampu mengembalikan sesuai wujud aslinya. Orang yang merenovasi makam kuno tersebut dikabarkan sudah kabur.
“Pihak yang merenovasi makam Mbah Jonambang yakni Suprapto dan rekannya sudah berupaya mengembalikan makam yang dibongkar. Tapi, kenyataannya belum bisa dikembalikan secara sempurna,” ungkap Camat Baturetno Eko Nur Haryanto saat dihubungi wartawan di Wonogiri, Rabu (22/7).
Pengembalian bentuk makam Mbah Jonambang dan susunan batu tiga makam kuno lainnya itu dilakukan Suprapto dan rekannya. Hal ini setelah terjadi kesepakatan antara warga, tokoh masyarakat dan pemerhati budaya melakukan mediasi di kantor Kecamatan Baturetno pada 10 Juli lalu.
“Batu-batu makam yang dipasang saat ini asli semua, tapi memang ada beberapa yang hilang,” ujar Camat.
Di dalam mediasi itu sendiri kata Camat Baturetno disaksikan warga, tokoh masyarakat, pemerhati budaya dan jajaran Forkompincam setempat. Dimana, Suprapto dan rekannya sanggup mengembalikan dan menyusun ulang susunan batu makam Mbah Jonambang yang mereka pasang terbalik dan juga mengembalikan tiga makam yang ada di lokasi tersebut. Lalu merampungkan pembangunan talut di sisi makam.
Namun kenyataannya, belum sampai kelar upaya pengembalian itu, mereka sudah angkat kaki dari desa. Dari informasi yang diterima, Suprapto dan rekannya pada 14 Juli lalu sudah pergi meninggalkan lokasi makam. Kemungkinan karena mepetnya waktu yang disepakati dan terus dikejar warga membuat mereka kebingunan sehingga tak mampu mengembalikan susunan batu makam seperti aslinya.
“Sebelum pergi, istri Suprapto sempat pamit saya lewat telepon, katanya dia pergi karena menunggui orangtuanya yang sakit, tapi saya tidak tahu kebenaranya seperti apa. Sempat saya hubungi lagi pada Selasa(21/7) kemarin, intinya mau saya ajak rapat membahas soal bagaimana solusinya, tapi dia tidak bisa datang. Alasannya, ada urusan di luar kota yang tidak dapat ditinggalkan,” bebernya.
Meski mereka tak bisa mengembalikan makam secara sempurna, perangkat dan warga desa setempat, tokoh masyarakat serta pemerhati budaya di Baturetno dapat menerimanya.
Lebih lanjut Camat Baturetno menambahkan, pasca rapat di kantornya pada Selasa (21/7) lalu, terjadi kesepakatan antara warga desa dan tokoh masyarakat yang intinya akan mengupayakan agar makam Mbah Joyo Panambang bisa kembali sempurna.
“Biar komplit sesuai foto aslinya. Lalu, akan dicari hari yang baik untuk kerja bakti tapi sebelumnya akan digelar prosesi doa bersama,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho