Solo – Pedagang kaki lima di Alun-alun Kidul Kota Solo menggelar syukuran, Senin (27/7). Acara syukuran dilaksanakan setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo mengeluarkan surat rekomendasi yang membolehkan kembali dibukanya kawasan Alun-alun untuk kegiatan ekonomi.
“Dengan adanya surat di atas Kami para pedagang berinisiatif untuk melakukan syukuran,” kata salah satu pedagang, Yono, Selasa (28/7).
Ia menuturkan selama penutupan Alun-alun, para pedagang kehilangan mata pencaharian. Menurut Yono, penghasilan utama pedagang alun-alun Selatan berasal dari berjualan di sana. Bahkan tak sedikit yang tidak memiliki sumber penghasilan alternatif.
“Kami tidak bisa menghidupi keluarga karena tidak bisa berjualan,” katanya.
Selain menggelar syukuran, para pedagang juga mengadakan sosialisasi protokol kesehatan untuk pencegahan penanganan Covid-19 kepada konsumen. Di saat yang sama, Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta membagikan masker kepada para pedagang yang mulai berjualan di Alun-alun Selatan.
“Pada prinsipnya Keraton Surakarta mengayomi masyarakat, apalagi para pedagang rata-rata adalah warga Baluwarti yang notabene masih sentana (kerabat) kami juga,” katanya.
Sebagai informasi, Satuan Polisi Pamong Praja menutup Alun-alun Selatan pertengahan Juli lalu. Penutupan awalnya hanya menyasar pasar malam yang hendak digelar di sana tanpa izin dari Pemerintah Kota Solo. Namun beberapa hari kemudian Satpol PP juga menutup paksa ratusan pedagang Alun-alun dengan alasan untuk mencegah penularan Covid-19.
