Sleman — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memberikan dukungan penuh atas kelanjutan kompetisi Liga 1 musim 2020. Salah satunya adalah menerima keinginan operator kompetisi menggelar pertandingan di Stadion Maguwoharjo.
Sejauh ini sudah ada tiga tim yang bakal bermarkas di Sleman. Selain PSS Sleman, dua tim lainnya adalah Borneo FC dan Persiraja Banda Aceh. Masih ada kemungkinan tim lain khususnya dari luar Jawa yang berpotensi ikut berkandang di Sleman.
Hanya saja situasi yang akan dihadapi adalah seluruh pertandingan tidak akan melibatkan penonton, dan akan disiarkan langsung lewat televisi. PSSI, PT LIB, hingga gugus tugas penanganan Covid-19 memastikan regulasi agar pertandingan tidak boleh ditonton langsung di stadion.
Kemungkinan yang akan terjadi adalah banyaknya kantong-kantong suporter terutama di wilayah Sleman yang bakal menggelar nonton bareng (Nonbar). Seperti diketahui, PSS memiliki basis suporter yang cukup besar yakni Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania.
Nonbar bisa menjadi obat kerinduan para pendukung setia Tim Elang Jawa, yang lama menantikan timnya berlaga kembali. Dengan adanya potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman tidak akan melarang kegiatan Nonbar dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Tidak perlu dilarang, sepak bola itu kan hiburan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Sekda Kabupaten Sleman, Hardo Kiswoyo, belum lama ini saat ditemui Timlo.net.
“Hanya saja dengan catatan betul-betul menerapkan protokol kesehatan. Dengan memakai masker, jaga jarak, tetap cuci tangan, dan sebagainya,” ujarnya.
Pihaknya optimistis pelaksanaan lanjutan kompetisi di wilayah Sleman berjalan dengan lancar dan aman. “Kami yakin teman-teman suporter terutama pendukung PSS bisa mengerti,” timpalnya.