Karanganyar – Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Karanganyar mengadakan bimbingan teknis Peningkatan Kapasitas Aparatur Pelaksana Perencanaan Perangkat Daerah se-Kabupaten Karanganyar Tahun 2020 dengan Tema Penggunaan Aplikasi Integrasi e-Planning dan e-Budgeting di El Royale Hotel, Daerah istimewa Yogyakarta, Rabu (5/8).
Pelatihan diikuti 60 peserta yang terdiri dari aparatur pelaksana perencana OPD se-Kabupaten Karanganyar, tim teknis aplikasi dan juga keuangan.
Dalam laporannya, Kepala Baperlitbang Kabupaten Karanganyar, Muh Indrayanto mengungkapkan bahwa kegiatan ini dalam rangka penggunaan aplikasi terintegrasi antara perencana dan penganggaran dengan sistem infomasi perencanaan dan penganggaran.
Menurutnya, konsistensi antara hubungan perencanaan dan keuangan itu sangat penting, yakni guna mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Tujuan dalam kegiatan ini adalah untuk melaksanakan pembekalan dan pelatihan sekaligus pengisian rencana kerja perangkat daerah ke dalam aplikasi bagi aparatur perencanaan. Agar menambah pengetahuan bagi aparatur perencanaan daerah, menambah kemampuan pengisian aplikasi Simda serta meningkatkan kebersamanaan dan semangat kerja,” kata Kepala Baperlitbang Kabupaten Karanganyar, Muh Indrayanto dalam laporan rilis yang diterima Timlo.net, Kamis (6/8).
Dalam pelatihan ini, turut hadir Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah, Wasis Prabowo. Ia mengungkapkan pentingnya pengawasan prioritas pembangunan oleh BPKP. Pengawasan dilaksanakan ini di tingkat lembaga, kabupaten, hingga provinsi. Selain itu, BPKP juga melaksanakan fungsi pengawasan tata kelola.
Bintek dibuka langsung Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Ia mengingatkan pentingnya RPJMD yang berkiblat pada muatan visi misi bupati dan wakil bupati, yakni Berjuang Bersama Memajukan Karanganyar.
“Ada lima program unggulan dalam visi misi tersebut, yakni pembangunan infrastruktur menyeluruh, pemberdayaan perekonomian rakyat, pendidikan gratis SD/SMP dan kesehatan gratis, pembangunan desa sebagai pusat pertumbuhan, peningktan kualitas keagamaan, sosial budaya, pemberdayaan perempuan, pemuda dan olahraga,” katanya.
Program-program ini akan dikerjakan oleh OPD, urusannya dengan OPD. OPD yang dipimpin para kepala, bertugas menerjemahkan lima program ini.
Editor : Dhefi Nugroho