Solo — Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo telah menyiapkan 180 kantong darah untuk dikirimkan ke Lebanon pasca tragedi ledakan hebat yang terjadi beberapa waktu lalu. Jumlah tersebut untuk menyesuaikan target kantong darah yang dicanangkan PMI Pusat dengan target 1.000 kantong.
“Sejauh ini sudah ada 180 kantong yang kami miliki (PMI Solo). Target yang dikirimkan Indonesia ke Lebanon mencapai 1000 kantong darah,” terang CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto, Kamis (6/8).
Meski telah mencapai 180 kantong darah, kata Sumartono, pihaknya terus mengumpulkan bantuan hingga upaya maksimal. Mengingat, banyak korban masyarakat Lebanon yang membutuhkan pasokan darah.
“Kami terus memantau kondisi jika sewaktu-waktu dibutuhkan tambahan darah untuk dikirim ke sana segera kami kirim tambahan,” jelasnya.
Untuk mendapatkan upaya maksimal, Sumartono mengaku, membuka stand bus donor darah di berbagai titik. Diantaranya, depan Pengadilan Negeri Surakarta, stand di Solo Grandmall, Mall Solo Paragon, Mall Solo Square, dan The Park di Solo Baru.
“Sehingga, masyarakat yang ingin menyumbangkan darah lebih mudah. Tidak perlu datang ke PMI langsung,” katanya.
Di hari yang sama, seorang pensiunan TNI yang sekarang menjadi relawan PMI, Kopral Subagyo Lelono menggelar aksi di Kawasan Stadion Manahan, pada sore harinya.
Dalam aksinya, pria yang akrab disapa Kopral Bagyo ini membawa spanduk bertuliskan “Indonesia berduka untuk Lebanon saatnya jidah kemanusiaan donorkan darah di PMI segera!”, sedangkan lainnya membawa bendera PMI Kota Solo.
“Seperti yang kita ketahui bahwa Lebanon sedang terjadi ledakan dahsyat. Mereka membutuhkan darah yang tidak sedikit. Tidak hanya ratusan, bahkan ribuan. Kita mewakili Indonesia mengimbau masyarakat untuk mendonorkan darahnya ke PMI sekitar demi kemanusiaan,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho