Solo – PMI Solo berniat membantu mengirim darah untuk korban ledakan super dahsyat di Beirut, Lebanon, yang terjadi pekan lalu. Namun, niat tersebut tertunda karena sesuatu hal yang diputuskan oleh PMI Pusat. Lebih dari 130 kantong darah yang sudah dalam perjalanan ke Jakarta pun terpaksa dipulangkan ke Solo.
“Kemarin, kami mengirimkan 130 kantong plasma dan 50 kantong sel darah merah. Karena itu yang sangat kami butuhkan. Semula, akan kami kirim dengan kargo Garuda, dan sudah ada koordinasi. Namun kemudian ada masalah dengan penggunaan dry ice, sepertinya suhunya tidak cocok. Maka akhirnya kami putuskan untuk jalan darat,” ujar Sumartono Hadinoto, CEO PMI Kota Solo, Minggu (9/8).
Ternyata, kata Sumartono, pengiriman melalui jalur tol Solo-Jakarta itu dihentikan saat baru melintasi Boyolali. “Kami menerima telepon dari PMI Pusat, setelah mereka menggelar rapat, diputuskan untuk menunda pengiriman darah ke Lebanon. Ya sudah, kami pulang kembali,” imbuhnya.
Meski tertunda, PMI Solo tetap siap memberikan bantuan kemanusiaan di mana pun, di dalam dan di luar negeri. Sumartono mengucapkan terimakasih kepada publik Solo yang selalu mendukung misi kemanusiaan yang dilakukan.
“Jadi jangan pernah ragu menyumbangkan darah di PMI. Karena kami siap mengelola dengan baik untuk membantu sesama manusia. Tanpa dukungan warga Solo, kami tidak bisa berbuat banyak,” pungkas Sumartono.