Wonogiri — Warga Dusun Duwet Desa/Kecamatan Baturetno memanfaatkan limbah bekas gelas plastik untuk ditukarkan dengan bibit tanaman sayuran. Langkah ini diklaim sebagai upaya penghematan dan menjaga ketahanan pangan dimasa pandemi.
“Jadi nanti warga dapat menukarkan gelas-gelas plastik bekas dengan bibit tanaman sayuran. Selain mengatasi limbah lingkungan juga akan terjaga kebersihannya,” ungkap Kepala Desa Baturetno Tuntas Adityo Nugroho, Minggu (9/8).
Tak hanya warga desa setempat saja yang dapat menukar gelas plastik bekas dengan bibit sayuran itu, namun warga desa lainnya juga diperbolehkan.
“Target kita tahun depan seluruh warg sudah bisa menanam sayur di rumah masing-masing. Pandemi ini kita jadikan awalan, supaya warga bisa menghemat pengeluaran khususnya untuk uang belanja sayur,” ujarnya.
Tuntas mengatakan, seluruh warga nantinya bakal digerakkan untuk membuat persemaian sayuran. Sehingga, warga setiap dusun bisa menanam sayur-sayuran, sebagai bentuk ketahanan pangan mereka dan menghemat pengeluaran. Penanaman sayuran itupun sangat mudah tidak memerlukan lahan luas, cukup memanfaatkan lahan pekarangan dengan metode hidroponik.
Sehingga ke depan diwilayahnya bisa menjadi sentra sayur-sayuran yang dapat menambah penghasilan warga. Ia menyebut, selama ini kebutuhan sayuran di Pasar Bung Karno disuplai pedagang dari luar Wonogiri.
“Nanti sayuran produksi warga akan disalurkan ke Pasar Bung Karno. Dengan cara ini, perputaran uang warga hanya di Baturetno saja, jadi warga bisa mandiri,” tuturnya.
Warga Dusun Duwet Desa Baturetno, Teguh Maryono, mengaku turut serta menanam sayur-sayuran di pekarangan rumahnya dengan metode hidroponik.
Selain itu, dia juga menerapkan mina kangkung. Sebuah ember berisi air diberi ikan lele di dalamnya. Di atasnya, tutup ember diberi lubang kemudian ditaruh gelas plastik bekas yang di dalamnya ditanami kangkung yang kini tumbuh subur.
Air bekas penggunaan sehari-hari disalurkan di sebuah kolam air berisi ikan lele. Dengan sebuah alat, air kolam itu kemudian dipompa digunakan untuk menyiram sayuran dan tanaman yang ada dirumahnya.
Mantan Sekcam Paranggupito itu juga menerapkan barter tanaman sayuran berbagai jenis dengan gelas plastik bekas. Saban tiga gelas plastik, warga dapat menukar tanaman sayur siap tanam ataupun bibit tanaman.
“Bisa menghemat air juga, kan lumayan, ” bebernya.
Hal serupa dilakukan warga Duwet Kidul, Agung Sulistya, ia tak mau pekarangan rumahnya dibiarkan begitu saja. Seluruh sudut pekarangan ia tanami sayur-sayuran dengan cara tanam hidroponik. Media tanam yang digunakan memanfaatkan gelas plastik bekas dan pipa air. Berbagai jenis sayuran ditanam, mulai dari sawi, kangkung dan bahkan tanaman pisang hidup subur dipekarangan tersebut.
“Mulainya sejak Covid-19 ada, Maret lalu sudah tanam. Sudah panen beberapa kali. Kalau mau masak tinggal ngambil saja, ngga usah beli,” tandasnya.
Editor : Wahyu Wibowo