Solo — Komunitas Solo Banteng Bergerak mempertanyakan keabsahan Musyawarah Ranting (Musran) di struktural yang diadakan DPC PDIP Solo. Hal tersebut berkaitan dengan tidak diundangnya semua pengurus dalam forum Musran.
“Ada praktek sapu bersih para pendukung Gibran Rakabuming Raka yang dulu tidak satu suara dengan mendukung Purnomo-Teguh,” ujar Ketua Solo Banteng Bergerak, Aryanto, Minggu (9/8).
Dikatakannya, orang-orang yang tidak mendukung Purnomo-Teguh mulai disingkirkan. Hal itu dibuktikan dengan ada beberapa pengurus ranting dan PAC aktif dan belum definitif yang tidak diundang dalam Musran.
“Saya yang termasuk tidak diundang dalam Musran,” kata dia.
Musran DPC PDIP Solo, kata dia, sudah dilakukan di empat Kecamatan, yaitu di Kecamatan Serengan, Pasar Kliwon, Jebres, dan Banjarsari. Dari empat Musran tersebut, orang-orang yang tidak satu suara dukung Purnomo-Teguh tidak dapat undangan
“Saya meyakini upaya pengembosan pendukung Gibran,” kata dia.
Ia menambahkan pelaksanaan Musran tidak ada pembacaan juklak dan juknis. Selain itu, suara pemimpin musyawarah tidak terdengar, sehingga terkesan bukan seperti musyawarah, tetapi sedang menyaksikan tata cara pembentukan yang didominasi pimpinan musyawarah saja.
“Kami menolak hasil Musran DPC PDIP Solo, dan meminta Musran diulang,” tandas dia.
Editor : Wahyu Wibowo