Solo — Sekelompok orang intoleran berbuat anarkis dengan berusaha membubarkan paksa acara pernikahan atau midodareni di rumah Almarhum Assegaf bin Jufri, Kampung Mertodranan, Semanggi, Pasa Kliwon, Solo, Sabtu (8/8). Aksi tersebut mendapatkan kecaman banyak pihak, termasuk dari Ulama terkemuka sekaligus tokoh masyarakat Solo, Habib Novel Alaydrus.
“Aksi tersebut sangat disayangkan. Tindakan anarki dalam bentuk apapun tidak dibenarkan,” ujar Habib Novel, Senin (10/8).
Pengasuh Majelis Ar-Raudhah tersebut mengatakan, selama ini Solo dikenal sebagai kota yang selalu mengedepankan toleransi sangat kuat. Namun, toleransi di Solo justru dinodai sekelompok orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Jangan nodai kedamaian Solo. Segala bentuk kekerasan, main hakim sendiri tidak dibenarkan oleh negara,” katanya.
Pasca kejadian tersebut, Habib Novel sempat mendatangi lokasi untuk memastikan aparat penegak hukum benar-benar melakukan tindakan tegas terhadap pelaku penyerangan.
“Kami mendukung langkah polisi untuk menindak tegas pelaku intoleran. Aksi pelaku sangat meresahkan warga,” papar dia.
Habib mengajak masyarakat bersikap tenang dan menjaga kondusivitas Solo. Kejadian tersebut jangan sampai terulang karena akan menjadikan Solo terkesan negatif.
“Solo harus tetap adem ayem. Kami berharap pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum,” tambahnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko