Solo – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo membantah adanya upaya bersih-bersih kader yang dianggap berseberangan pendapat terkait cawali dan cawawali saat mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa. Bagi DPC PDIP pergantian pengurus merupakan hal biasa dalam sebuah organisasi.
“Perlu kami tegaskan pergantian pengurus merupakan hal biasa dalam sebuah organisasi termasuk DPC PDIP,” ujar Sekretaris DPC PDIP, Teguh Prakosa, Senin (10/8).
Menurut Teguh, dalam menempatkan kader dalam pengurus struktural partai ketua, sekretaris, dan bendahara ranting objektif mendasarkan kepada kinerja dan kontribusi kader. Artinya, mereka memang punya kapasitas untuk itu.
“Jangan dianggap negatif dalam pergantian pengurus. Semua ini juga untuk penyegaran organisasi,” katanya.
Ia juga meminta semua kader bersikap bijak terkait klaim telah berprestasi dan tak membuat kesalahan tapi tetap diganti dari kepengurusan ranting. Sebuah prestasi baik ranting tidak bisa diklaim begitu saaja sebagai hasil kerja satu orang.
“Ada ukuran tersendiri dalam memberikan penilaian pengurus. Jadi jangan persepsi semata ditonjolkan dan membuat penilaian sebagai upaya bersih-bersih,” katanya.
Ia memastikan DPC PDIP Solo solid mendukung pasangan cawali dan cawawali Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. Semua perbedaan yang ada sekarang sudah dilebur dan satu suara amankan rekomendasi.
Diberitakan sebelumnya, Komunitas Solo Banteng Bergerak mempertanyakan keabsahan Musyawarah Ranting (Musran) di struktural yang diadakan DPC PDIP Solo. Hal tersebut berkaitan dengan tidak diundangnya semua pengurus dalam forum Musran.
“Ada praktek sapu bersih para pendukung Gibran Rakabuming Raka yang dulu tidak satu suara dengan mendukung Purnomo-Teguh,” ujar Ketua Solo Banteng Bergerak, Aryanto, Minggu (9/8).
Editor : Wahyu Wibowo