Timlo.net–Artis dan penyanyi Zendaya mengungkapkan dia mengkuatirkan keselamatan ayahnya saat syuting film Spider-Man pada 2016. Saat itu terjadi kasus penembakan Philando Castile dan Alton Sterling oleh polisi.
Berbicara kepada salah satu pendiri gerakan Black Lives Matter Patrisse Cullors untuk cover majalah InStyle edisi September, bintang serial Euphoria itu menjelaskan secara detil tentang hal ini. Saat itu, sang ayah menemani dia syuting dan menolongnya melakukan berbagai aktivitas setiap hari.
“Saya sangat emosional, dan saya ingat suatu hari memikirkan soal ayah saya, yang sedang mengambil makanan kami saat itu. Dan saya mulai kuatir dan menelponnya berkata,’Bapak baik-baik saja? Saya tidak ingin dia keluar dan melakukan apapun,” terang Zendaya dilansir dari The Hollywood Reporter, Senin (10/8).
Dia mengakui rasisme sistematis di Amerika Serikat (AS) adalah bukan hal yang asing untuk ayahnya, tapi dia masih mengkuatirkan keselamatan sang ayah. “Ayahku adalah seorang pria kulit hitam berusia 65 tahun,” katanya.
“Dia sudah ada di planet ini dalam waktu lama, jadi dia tahu apa yang dia tahu. Tapi saya masih memiliki ketakutan itu dan itu membuat saya takut,” lanjut pemeran MJ dalam Spider-Man itu.
Ini bukanlah pertama kalinya Zendaya membahas soal polisi dan rasisme sistematik. Dia kerap mengunggah gerakan the Black Lives Matter pada akun media sosialnya. Baru-baru ini, dia membahas masalah itu bersama pihak lain termasuk Patrisse di akun Instagramnya pada 4 Juli 2020. Mereka membahas gerakan the Black Lives Matter dan anti rasisme dengan jutaan followernya.
Selama wawancara, artis itu membahas kenapa dia membahas keadilan ras secara reguler dan bagaimana dia ragu menggunakan istilah aktivis untuk dirinya. Dia menganggap jika dia melakukan hal ini sebagai sebagai seorang artis Hollywood yang peduli pada sesama manusia.
“Saya tidak ingin berpura-pura menjadi sesuatu yang lain. Jika saya tidak tahu sesuatu, saya akan bertanya kepada mereka yang berada di garis depan, saya ada di bangku penonton, bukan di lapangan. Jadi saya selalu berpikir,’Bagaimana saya bisa menyemangati kalian dan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri?’” lanjutnya.
Dia juga mengungkap usahanya untuk mengangkat orang-orang kulit hitam di sekitarnya. “Saya selalu memiliki penata gaya kulit hitam, penata rambut dan penata rias kulit hitam. Tapi kami bisa bekerja sama dengan dua fotografer muda berkulit hitam untuk sesi foto ini juga. Ada begitu banyak desainer kulit hitam yang tidak dikenal orang, jadi memiliki kesempatan ini di mana mereka bisa berada di InStyle dan memperoleh kasih yang layak mereka peroleh adalah sesuatu yang spesial,” katanya.
Editor : Ranu Ario