Karanganyar – Danar N The Blangkon bersama tim Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Kabupaten Karanganyar mengajak generasi muda memerangi narkoba. Mereka menggugah simpati audiens melalui dialog interaktif bertabur musik akustik.
“Paras ayu dan ganteng artis ternama, semuanya sirna saat polisi menangkapnya karena pecandu. Yang ditangkap itu tertunduk dan rambut acak-acakan. Mereka juga terlihat panik. Keluarga hancur dan diri sendiri sudah tidak karuan. Itu baru dampak kecil dari konsumsi narkoba,” kata Danar yang bernama lengkap Agus Widanarko di hadapan para penggerak karang taruna Kelurahan Popongan Karanganyar Kota di gedung serbaguna kelurahan setempat, Selasa (11/8).
Danar juga menayangkan gambar dampak kenakalan remaja, miras dan narkoba bagi generasi muda. Audiens dipertontonkan pula masa lalu para anggota band yang dekat dengan kehidupan malam, sampai akhirnya terjerat narkotika.
Hal-hal buruk itu patut dijauhi sejak awal dengan selalu bengerjakan aktivitas produktif. Bagi pelajar, prestasi merupakan bentuk paling konkrit keberhasilannya menjauhi pergaulan bebas.
Band tersebut beranggotakan Agus Widanarko alias Danar, Hilarius Mukti Catur alias Tatung, dan Abraham Denny alias Klowor. Danar sambil membawa gitarnya menyebutkan, Danar N The Blangkon membawa konsep kearifan lokal budaya Jawa. Yaitu blangkon dan busana lurik untuk melawan narkoba.
Sekretaris II P4GN Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan sengaja menggandeng Danar N The Blankon. Band tersebut menurutnya sejalan dengan misi mengajak generasi muda memerangi narkoba, kenakalan remaja dan miras.
“Mereka unik. Menyelipkan sosialisasi dalam bermusik. Juga mereka dekat dengan kaum milenial,” katanya.
Roadshow tersebut dengan mendatangi para kaum muda di organisasi karang taruna di semua kelurahan di wilayah Kecamatan Karanganyar Kota.
“Kita ajak juga pihak kelurahan untuk peduli. Dana kelurahan untuk membina karang taruna bisa dipakai untuk sosialisasi bahaya narkoba,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho