Karanganyar — Draft KUA-PPAS rancangan APBD perubahan Kabupaten Karanganyar tahun 2020 mencatat penurunan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah. Akibatnya, berbagai urusan wajib kurang maksimal dikerjakan.
“Akibat Covid-19 yang mempengaruhi kebijakan pusat, terjadi pelemahan usaha dan pertumbuhan ekonomi lambat pada triwulan II tahun 2020 ini, sehingga berdampak juga pada pendapatan daerah. Adanya perubahan pendapatan tentunya berpengaruh pula terhadap belanja dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan lainnya,” kata Bupati Karanganyar Juliyatmono di ruang rapat paripurna DPRD Karanganyar, Senin (10/8).
Dikatakannya, pendapatan di APBD perubahan turun 6,18 persen atau menjadi Rp 137,4 Miliar. Komponennya seperti penurunan PAD Rp 14,4 Miliar, pengurangan dana perimbangan Rp 137,9 Miliar dan penambahan PAD sektor lain Rp 15,9 Miliar. Sedangkan dari belanja daerah, menurun 2,6 persen atau menjadi Rp 61 Miliar. Itu pun masih dihitung defisit Rp 138,2 Miliar.
“Kalau tidak dikurangi, sebenarnya kita bisa membangun gedung perkantoran pemerintah, menyelesaikan urusan pendidikan, membangun dan memelihara jembatan serta jalan,” katanya.