Solo — Persija Jakarta pernah mencatat prestasi mentereng dalam kancah Liga Indonesia di tahun 2001. Tim Ibukota yang berhasil menjadi juara, usai mengatasi perlawanan PSM Makassar di laga final.
Tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 7 Oktober 2001, Persija menutup pertandingan dengan kemenangan 3-2. Gol dari Imran Nahumarury dan borongan Bambang Pamungkas, membuat publik Jakarta berpesta.
Satu diantara pemain yang ikut berjasa dalam laga dan kiprah Persija kala itu adalah Imran Nahumarury. Gelandang jangkar asal Maluku yang punya peran cukup besar. Ia menceritakan pengalamannya saat itu bersama Macan Kemayoran.
“Setiap pemain pasti mengalami banyak momen dalam kariernya. Persija ini salah satu tim yang sangat berjasa dalam karir saya. Terutama partai final lawan PSM saya bisa cetak gol,” terang Imran Nahumarury di Solo, akhir pekan kemarin.
“Banyak orang taunya saya bisa ikut cetak gol. Tapi saat babak delapan besar di Makassar, saya cedera pertandingan terakhir. Kemudian melawan Persebaya di semifinal saya paksakan sampai selesai, sampai tidak bisa jalan setelah pertandingan,” imbuhnya.
Sosok lain yang membuatnya semakin bersemangat adalah adanya dorongan dari ketua Persija saat itu sekaligus Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Ia diminta untuk harus bermain final bagaimanapun caranya.
“Bang Yos (Sutiyoso —Red) memaksa saya harus main, mencari solusi untuk tampil di final. Akhirnya saya disuntik, dan dokter memastikan saya hanya bisa bermain maksimal selama 30 menit,” tutur eks punggawa Timnas Indonesia tersebut.
“20 menit pertandingan saya paksa hingga bisa cetak gol, meski 10 menit awal sudah terasa sebenarnya. Tapi dengan kemauan dan semangat bisa mengalahkan semuanya. Setelah cetak gol itu saya tidak bisa selebrasi dan langsung diganti,” tandas pria yang kini menjadi Asisten Pelatih PSIS Semarang.
Editor : Marhaendra Wijanarko