Wonogiri — Puluhan ruas jalan kabupaten yang tersebar di Wonogiri di 2020 ini akan dibangun dengan total anggaran yang tidak sedikit. Pembangunan jalan itu dilakukan dengan metode satu ruas tuntas. Selain itu, Pemkab mewajibkan kepada pemenang lelang agar dalam pembangunan proyek tersebut melibatkan tenaga non skill di wilayah setempat.
“Tahun ini dibangun, programnya tetap sama satu ruas tuntas,” ungkap Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Jumat (14/8).
Menurut dia, pembangunan jalan satu ruas tuntas itu tersebar di Wonogiri. Adapun pembangunan jalan kabupaten nantinya meliputi peningkatan jalan dan juga pemeliharaan.
“Total ruas jalan yang dibangun di 2020 ini sebanyak 33 ruas jalan. Dan itu tersebar di Wonogiri,” ujar Bupati.
Selain jalan kabupaten, lanjut Bupati Wonogiri, ada sejumlah ruas jalan yang merupakan permohonan dari pemerintah desa juga akan disentuh. Selain jalan, tahun ini Pemkab Wonogiri juga mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk pembangunan pasar tradisional dan fasilitas kesehatan, dalam hal ini Puskesmas.
“Total anggaran untuk jalan menyentuh angka Rp 150 miliar,” kata Bupati Joko Sutopo.
Dia menyebut, anggaran pembangunan jalan yang meliputi paket peningkatan jalan ataupun paket pemeliharaan merupakan alokasi dana DAK, DID, Bankeu serta didukung oleh APBD Kabupaten Wonogiri.
Lebihlanjut Bupati Joko Sutopo mengatakan, pembangunan jalan satu ruas tuntas tersebut merupakan satu kebijakan pemerintahannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi di wilayahnya agar lebih cepat bangkit. Tak menutup mata, dampak pandemi Viru Corona membuat sendi-sendi perekonomian, baik nasional maupun global nyaris lumpuh.
“Pembangunan ini merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Wonogiri,” jelasnya.
Ditambahkan, dalam pelaksanaan pembangunan jalan ataupun proyek pemerintah lainnya, pemenang lelang disyaratkan untuk pelibatan masyarakat setempat.
Menurut dia, pelibatan masyarakat dalam proyek-proyek pemerintah itu adalah untuk tenaga non skill. Sementara tenaga semi skill dan skill merupakan kewenangan pemenang lelang.
“Ini dalam rangka ngegas agar ekonomi kerakyatan berjalan. Bicara keterlibatan tenaga non skill ini kami minta 100 persen pemberdayaan masyarakat setempat,” tandasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko