Solo — Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memerintahkan jajaran Polresta Solo untuk meningkatkan pengamanan. Apalagi pasca terjadinya kasus intoleran di Kampung Mertodranan RT01/ RW01 Kelurahan/ Kecamatan Pasar Kliwon, beberapa waktu lalu.
“Setiap Kapolres di masing-masing wilayah, perwira, dan anggotanya bersama-sama mengatasi krisis. Beri keamanan dan kenyamanan pada masyarakat,” terang Kapolda Ahmad Luthfi dalam arahan kegiatan Apel Bersama, di Stadion Manahan, Solo, Selasa (18/8) pagi.
Ditegaskan, polisi merupakan seoramg petarung, bukan jadi ayam sayur yang disembelih dan dimakan dagingnya.
“Kalau petarung itu mampu dalam situasi apa pun. Polri tidak hanya profesi, tetapi jalan untuk mengabdi. Hadirnya Polri bisa dirasakan manfaatnya, jangan menyakiti hati masyarakat,” tegas Kapolda.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus intoleran di Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon terjadi pada Sabtu (8/8) lalu. Kasus ini menjadi sorotan lantaran mencoreng nama Solo sebagai kota yang toleran. Saat ini polisi telah mengamankan 10 pelaku, di mana enam diantaranya ditetapkan sebagai tersangka.

“Saya tegaskan, jajaran Polda Jawa Tengah di-backup Direktorat Pidana Umum Mabes Polri akan mengejar kelompok intoleran itu. Saya sudah menyampaikan ke seluruh Kapolres di Jawa Tengah, khususnya di Solo, tidak ada tempat untuk kelompok intoleran,” ujar Kapolda.
Kegiatan apel kesiapan pasukan tersebut diikuti jajaran Kapolres se-Solo Raya, dengan total melibatkan 480 personel.