Solo — Humas Polda Jawa Tengah menggelar Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema Meningkatkan Peran Media Massa dalam Mendukung Tugas Polri Guna Terwujudnya Pilkada Serentak tahun 2020 yang Aman dan Damai di Tengah Pandemi Covid-19.
“Kegiatan ini untuk memberikan bekal, bagaimana pengelolaan media baik online maupun cetak menghadapi Pilkada serentak. Mengingat tahapan sudah mulai berjalan. Tapi, yang menjadi fokus penyelenggaraannya berbeda dengan penyelenggaraan Pilkada sebelumnya karena ini dilaksanakan ditengah pandemi,” terang Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Bidhumas Polda Jateng, AKBP R Fidel Purno Timuranto kepada wartawan, Rabu (19/8).
Kegiatan ini, kata Fidel, diikuti sebanyak 22 Kasubag Humas di wilayah Jateng. Tak hanya itu, kegiatan ini juga melibatkan wartawan hingga mahasiswa.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan mereka yang mengikuti mampu menyikapi hoax dan kabar bohong yang rawan muncul saat Pilkada nanti. Disisi lain, masyarakat juga harus cerdas dalam memilih informasi. Jangan sampai termakan informasi hoax hingga merugikan diri dan orang lain,” jelas Fidel.
Disinggung mengenai potensi yang muncul dalam Pilkada Jateng, menurut Fidel adalah munculnya kampanye hitam yang muncul di medsos. Hal ini sangat berpengaruh bagi masyarakat yang memicu keresahan hingga berujung pada ancaman keamanan dna ketertiban masyarakat.
Sementara itu, dalam paparannya Divisi SDM Komisi Pemilihan Umum KPU Jateng, M Taufiqurrahman menyoroti terkait peran media dan Polri yang sejajar atau pararel dengan media. Sehingga, berbagai informasi yang disajikan ke masyarakat perlu melalui klarifikasi sehingga tidak memberikan dampak negatif kepada masyarakat.
“Peran media dan Polri dalam Pilkada, dapat memberikan informasi yang benar sehingga tidak berdampak atau mengancam Kamtibmas wilayah,” katanya.
Ditempat yang sama, Koordinator SDM Bawaslu Jateng, Gugus Risdaryanto mengatakan, media merupakan corong keadilan. Jangan sampai, media hanya digunakan hanya untuk segelintir kelompok untuk menyampaikan keinginan mereka.
“Apalagi, jika pemilik media sudah terjun ke politik. Hendaknya, media harus mengakomodir seluruh kepentingan tidak hanya condong ke salah satu kelompok semata,” katanya.
Di sisi lain, perwakilan PWI Jateng, Isdiyanto Isman mengatakan, peran media dalam Pilkada 2020 hendaknya memberikan informasi seluas-luasnya terkait calon pemimpin yang bakal berkompetisi di Pilkada. Jangan sampai, masyarakat tidak mengetahui siapa yang akan dipilihnya.
“Sehingga, masyarakat dapat mengetahui betul siapa calon yang akan dipilihnya,” katanya.
Seperti diketahui Pilkada Jateng 2020 diikuti 21 Kota/ Kabupaten. Berbeda dengan Pilkada sebelumnya, penyelenggaraan Pilkada tahun ini diselenggarakan ditengah pandemi Covid-19. Dengan kondisi tersebut, tentunya masing-masing TPS wajib menerapkan protokol kesehatan secara maksimal.
Editor : Dhefi Nugroho