Wonogiri — Setidaknya ada tiga desa di Kecamatan Giritontro mendapat bantuan sumur uji. Sumur yang saat ini dibangun adalah proyek dari Badan Geologi.
“Sumur uji tersebut proyek dari Badan Geologi. Sumur uji yang pertama di Dusun Plereng Desa Tlogoharjo, kemudian saat ini masih dibangun di Dusun Balong Desa Ngargoharjo dan nanti setelah ini rampung dibangun satu lagi di Dusun Ngorodowo Desa Jatirejo,” beber Camat Giritontro Fredy Sasono, Jumat (21/8).
Menurut dia, pengeboran dan pembangunan sumur akan dilakukan secara bergiliran. Sumur di Dusun Plereng selesai dibangun dan sudah mengeluarkan air. Kedalaman sumur sekitar 125 meter. Selain itu juga dilengkapi dengan chasing dan panel listrik untuk mengangkat listrik.
“Anggarannya kurang tahu saya. Untuk perpipaan belum, yang penting air sudah bisa keluar dan digunakan. Mungkin akan kami mintakan dari APBD,” jelasnya.
Lebih lanjut Fredy mengatakan, dengan dibangunnya sumur-sumur dapat menjadi solusi permanen dalam mengatasi kekeringan di wilayahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ngargoharjo Kecamatan Giritontro Sumadi, pembangunan sumur di desanya dilakukan setelah lolos tahap penelitian. Ia juga tak banyak tahu soal anggaran proyek itu, hanya sebatas mengetahui bahwa pembangunan sumur itu adalah proyek pusat.
Kades Sumadi menambahkan, untuk titik pengeboran sumur,sebenarnya telah disiapkan 13 titik lokasi sumur geologi dan lima titik sumur bor yang akan dibangun dengan memanfaatkan anggaran desa. Namun, karena pandemi program itupun terpaksa ditunda dan anggarannya dialokasikan untuk program lainnya. Intinya, pihaknya mendukung program Pemkab Wonogiri dalam rangka mengatasi kekeringan.
“Kami berharap dengan adanya sumur ini masyarakat tidak beli air lagi. Sebab, selama ini yang terjadi keuntungan dari hasil pertanian warganya banyak yang dipakai untuk membeli air,” tandasnya.
Editor : Wahyu Wibowo