Timlo.net--Sebuah universitas di Jerman menawarkan hibah kepada warga Jerman yang bersedia berhenti beraktivitas sebagai bagian dari penelitian tentang keberlanjutan.
Universitas itu adalah The University of Fine Arts di Hamburg. Mereka mengungkap ada tiga orang yang akan menerima hibah untuk tidak melakukan apapun dan dibayar $1.900 (Rp28 juta). Mereka diminta untuk melakukan kegiatan ketidakaktifan yang aktif.
Universitas itu berkata para peserta bebas memilih bentuk aktivitas itu dan sekelompok petinggi universitas akan memilih tiga proposal terbaik.
“Tidak melakukan apapun tidaklah mudah,” kata arsitek dan ahli teori desain yang merancang program itu, Friedrich von Borries dilansir dari UPI, Kamis (20/8).
“Kami ingin fokus pada ketidakaktifan yang aktif. Jika Anda berkata Anda tidak akan bergerak selama seminggu, maka hal itu luar biasa. Jika Anda mengungkap Anda tidak akan bergerak atau berpikir, maka itu akan lebih baik,” lanjutnya.
Friedrich berkata jika periode ketidakaktifan diserahkan pada peserta. “Jika Anda berkata Anda tidak akan tidur, maka Anda hanya bisa melakukannya selama beberapa hari,” kata Friedrich.
“Tapi jika Anda berkata Anda tidak akan berbelanja maka itu adalah sesuatu yang bisa Anda lakukan jauh lebih lama,” terangnya.
Universitas itu akan mengirim uang kepada peserta terpilih saat mereka mengirim laporan pengalaman mereka pada pertengahan Januari 2020. Friedrich berkata peserta yang mengirim laporan akan tetap dibayar entah usaha mereka sukses atau tidak.
Semua laporan itu akan menjadi bagian dari pameran yang disebut The School of Inconsequentially: Towards A Better Life yang direncanakan pada November 2020. Pameran itu akan menjelajahi pertanyaan: “Apa yang bisa saya tidak lakukan sehingga hidup saya memiliki dampak negatif yang lebih sedikit bagi hidup orang lain?”
Friedrich berkata dia ingin menjelajahi hubungan antara bagaimana masyarakat mendorong keberlanjutan dan bagaimana masyarakat menilai kesuksesan materi.
“Program beasiswa ini bukanlah lelucon tapi sebuah penelitian dengan niat yang serius–bagaimana Anda bisa mengubah masyarakat yang terstruktur di sekitar pencapaian dan prestasi pada kepala mereka?” kata Friedrich.
Editor : Ranu Ario