Wonogiri — Panorama menawan disuguhkan dari atas puncak Gunung Kelir yang terletak di Dusun Tekil RT1/RW7, Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Karena pemandangannya yang sangat instagramable maka tak heran jika kabar tentang keindahan alam di gunung itu viral.
“Lokasi gunung Kelir berjarak 20 kilometer dari pusat kota Wonogiri. Akses jalan menuju desa tersebut sangat bagus,” ungkap warga setempat, Suyadi, Sabtu (22/8).
Pengunjung ramai mendatangi gunung tersebut di saat libur seperti Sabtu dan Minggu, puncak Gunung Kelir dipadati puluhan pengunjung. Dengan ramainya pengunjung maka warga setempat pun kecipratan rejeki. Banyak warga yang kini berjualan, baik makanan dan minuman.
“Setiap hari selalu ada orang yang naik. Kalau Sabtu dan Minggu pasti ramai,” katanya.
Menurutnya, Gunung Kelir ramai dan viral sejak musim Lebaran tahun lalu. Sebenarnya,obyek wisata alam itu dibuka sekitar tiga tahun silam. Pengunjungnya berasal dari luar Wonogiri, seperti Solo, Karanganyar, Sragen, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Biasanya, pengunjung datang secara berkelompok. Mereka menuju puncak untuk berburu sunset (pemandangan saat matahari terbenam) maupun sunrise (matahari terbit). Sebab, dari atas puncak disaat kedua momen itu berlangsung sangat istimewa. Mata dapat melihat luas wilayah Wonogiri yang diselimuti awan dan matahari yang bersinar maupun kerlap-kerlip lampu.
“Ya, tergantung mau cari sunset atau sunrise. Biasanya beberapa jam sebelum momen itu pengunjung sudah standby di puncak gunung,” ujarnya.
Suyadi mengaku, selama dibukanya puncak Kelir sebagai obyek wisata, penghasilan warga desa ada peningkatan. Contoh dirinya, selama ini ia membuka penitipan sepeda di rumahnya.
“Untuk mencapai puncak, pengunjung dari parkiran hanya tinggal menempuh waktu sekitar 20-30 menit berjalan kaki,” tuturnya.
Bahkan, kata Suyadi, dari puncak Kelir, pengunjung dapat melihat dengan jelas Gunung Lawu, Kota Wonogiri dan juga Waduk Gajah Mungkur. Lokasi puncak sendiri aman, namun pengunjung diimbau untuk waspada dan berhati-hati.
Bila malam hari, nampak meriah kerlap-kerlip lampu di kejauhan. Paling menarik di situ adalah, ketika pengunjung beruntung. Sebab, akan melihat daratan luas seperti diselimuti kabut pagi hari.
“Sangat eksotis sekali, apalagi saat kabut itu muncul. Tapi,fenomena itu dapat dinikmati ketika musim hujan saja,” terangnya.
Ditambahkan, asal muasal puncak gunung itu yang dinamai puncak Kelir adalah konon ceritanya karena tebingnya menyerupai kelir dalam pewayangan. Bahkan menurut warga, banyak para dalang melakukan ritual di sebuah goa, namanya Gua Kelir yang berada di bawah gunung.
“Kalau dilihat dari kejauhan mirip kelir lengkap dengan gedebog dan wayangnya,” tandasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko