Solo – Saat Timlo.net menelusuri kawasan Pasar burung Depok, banyak ditemukan sangkar burung impor produk dari Cina, masuknya produk-produk sangkar burung dari Cina ternyata tidak membawa dampak yang berarti bagi pengrajin dan pengusaha sangkar burung yang berada di kawasan Mojosongo Solo.
Begitu gencarnya produk Cina yang masuk ternyata tidak begitu berdampak pada pengusaha dan pengrajin sangkar burung di kawasan Mojosongo. Hal ini disampaikan oleh Bambang Sulistyo (50) Pengrajin sangkar burung yang sekaligus menjadi Ketua Koperasi Usaha bersama Sangkar Manunggal, “Masuknya sangkar burung produk dari Cina ke Indonesia memang banyak, namun saat ini kelompok usaha bersama kita belum begitu merasakan dampak dari hal tersebut.” Diakuinya memang saat ini terjadi persaingan komoditas produksi saja, namun produk sangkar burung kita lebih unggul dari sisi harga, jelasnya.
Saat ini memang sangat banyak masuk produk-produk buatan Cina, namun Bambang menegaskan bahwa mereka (produk sangkar burung dari Cina-Red) mempunyai pasar sendiri-sendiri, begitu juga usaha sangkar burung yang digelutinya sudah memiliki pasar yang memang sudah setia pada buatannya, seperti Amir salah seorang pembeli dari Aceh saat kebetulan bertemu Timlo.net mengatakan bahwa dia datang dari aceh hanya ingin membeli sangkar buatan kelompok pengrajin sangkar burung di kawasan Mojosongo ini.