Boyolali — Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina menyampaikan perkembangan Covid-19 di Kabupaten Boyolali setelah berlangsungnya masa liburan panjang beberapa hari yang lalu. Disampaikan, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Boyolali bertambah 30 orang. Dengan demikian hingga Selasa (25/8), jumlah pasien terkonfirmasi terakumulasi sebanyak 319 kasus.
“Untuk kasus konfirmasi positif sampai hari ini sudah 319 kasus. Yang mana rinciannya yakni sejumlah 51 kasus dalam kondisi dirawat, 16 kasus isolasi mandiri, 235 selesai isolasi, 17 kasus meninggal dunia,” ungkap Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalia, di ruang kerjanya.
Menurutnya, sebanyak 319 kasus positif Covid-19 tersebut berasal dari klaster yang mendominasi dari kontak erat.
“Hasil tracking (pelacakan) terhadap kasus positif Covid-19 oleh tim, sampai saat ini di Kabupaten Boyolali, sudah bisa kita identifikasi ada 23 klaster,” kata Lina –sapaan akrab Kadinkes Boyolali –seperti dilansir laman boyolali.go.id.
Diantaranya ada klaster yang statusnya sudah berhenti seperti Klaster Pasar Peterongan sebanyak 22 kasus, Klaster Lamaran di Desa Gondangslamet, Kecamatan Ampel sebanyak 20 kasu, Klaster Merti Desa di Desa Kalangan, Kecamatan Klego sebanyak 10 kasus.
Dari delapan orang yang ada di Klaster Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD kabupaten Boyolali, enam diantaranya dinyatakan sembuh. Sementara dua diantaranya masih dalam isolasi mandiri yang merupakan kontak erat keluarga.
Namun, ada beberapa klaster yang masih berlangsung penyebarannya. Antara lain Klaster Lembaga Keuangan Syariah atau BMT di Kabupaten Boyolali yang mendominasi dari klaster-klaster yang lain, Klaster Sosialita dan Klaster Tenaga Kesehatan (Nakes) salah satu rumah sakit di Solo, serta Klaster Nnakes yang tidak dapat diidentifikasikan.
Jumlah kematian akibat Covid-19 bertambah dua orang, dengan inisial BMW dari Kecamatan Gladagsari pada hari Jumat (21/8), dan inisial SUG di Kecamatan Simo pada Senin (24/8).
Editor : Marhaendra Wijanarko