Wonogiri — Pemkab Wonogiri belum membuka sekolah tatap muka, obyek wisata dan pusat-pusat keramaian. Sebab, tren kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih saja berlangsung. Saat ini kasus Corona di Wonogiri mencapai angka 183.
“Ya, karena seperti kita ketahui saat ini terjadi penambahan belasan kasus dari sebelumnya, penambahan itu berasal dari klaster perjalanan,” ungkap Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan, Selasa (25/8).
Data yang dihimpun, jumlah komulatif positif Covid-19 di Wonogiri hingga saat ini mencapai 183. Perinciannya, sembuh 159 orang, isolasi mandiri 14 orang, dirawat di rumah sakit sebanyak lima pasien dan lima orang meninggal dunia.
Lebihl anjut Bupati Wonogiri mengatakan, pelaku perjalanan itu merupakan warga yang melakukan perjalanan, terutama dari zona merah.
“Kalau dari klaster yang keagamaan (Sempon) maupun Nakes (RSUD Wonogiri) sudah close,” bebernya.
Atas dasar itulah, Bupati Wonogiri menyatakan belum akan membuka sekolah tatap muka, tempat wisata maupun pusat keramaian. Kalangan siswa saat ini diminta untuk belajar online. Sedangkan tempat wisata juga masih ditutup. Demikian pula untuk pusat keramaian seperti alun-alun dan sebagainya masih ditutup.
Bupati Joko Sutopo menambahkan, khusus untuk sekolah, Wonogiri, sebenarnya bisa melaksanakan pembelajaran offline. Hanya saja belum ada kesamaan pandangan, terutama dari pihak komite sekolah.
“Kami terus menyadarkan masyarakat mengenai bahaya Virus Corona. Penyadaran itu ditempuh melalui semacam Sidak dan masih melibatkan unsur TNI Polri,” tandasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko