Solo — Pasangan bakal calon walikota (Cawali)-calon wakil walikota (Cawawali) dari jalur independen, Bagyo Wahyono dan FX Supardjo (Bajo) membantah tudingan DPD PKS Solo yang menyebut ada pihak yang membantu mengumpulkan ribuan KTP syarat dukungan hingga dengan mudah lolos verifikasi (Verfak) KPU.
“Kami pastikan tidak ada pihak yang membantu Bajo dalam mengumpulkan ribuan KTP syarat dukungan. Bajo murni gerakan rakyat kecil, tidak ada keterlibatan Parpol,” ujar penanggung Jawab Tim Pemenangan Pasangan Bajo, Budi Yuwono, Rabu (26/8).
Ia menjelaskan, Bajo mempersiapkan maju dari jalur independen selama setahun. Selain itu, majunya Bajo didukung Ormas Tikus Pithi Hanata Baris yang punya banyak anggota bergerak mengumpulkan KTP.
“Kami butuh kerja keras untuk bisa lolos Verfak KPU. Setelah lolos, banyak yang menuding Bajo hanya calon boneka. Saya tidak menggubrisnya,” kata dia.
Melihat persiapan Bajo sudah lama, kata dia, tidak masuk akal jika dianggap menjadi calon boneka. Ia pun membandingkan Gibran Rakabuming Raka yang persiapannya maju Pilwakot Solo lebih singkat dibanding Bajo.
“Secara logika ndak bisa. Saat itu bahkan Gibran belum menyatakan keinginannya untuk maju. Apalagi Gibran baru dapat rekom bulan lalu. Kami lebih siap duluan,” tegasnya..
Ditambahkan, pasca ditetapkan KPU telah memenuhi syarat untuk menjadi Cawali-Cawawali dan berhak mendaftar pada 4-6 September, Bajo sudah merasa siap melawan Gibran-Teguh. Termasuk nenyiapkan berkas persyaratan calon juga sudah dilakukan untuk dibawa ke KPU.