Wonogiri — Masyarakat diminta untuk dapat memahami perbedaan jumlah nominal bantuan sosial tunai (BST) kali ini. Sebab, uang yang bakal diterima sebanyak Rp 600 ribu berlaku untuk dua bulan, bukan untuk satu bulan.
“Untuk model penyaluran masih tetap sama, yakni di setiap kantor kecamatan,” ungkap Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Kurnia Listiyarini, Rabu (26/8).
Dalam penyaluran BST kali ini ada yang beda dibanding BST sebelumnya. Jika BST sebelumnya masing-masing warga setiap bulan mendapatkan Rp 600 ribu. Namun di BST perpanjangan kali ini warga hanya mendapatkan bantuan Rp 300 ribu perbulan selama Juni hingga Desember. Oleh sebab itu, pemerintah meminta warga bisa memaklumi.
Menurut dia, untuk BST tahap ke empat ini,uang yang akan mereka terima yakni Rp 600 ribu untuk dua bulan( Juli dan Agustus) bukan untuk satu bulan. Selain itu, ada penjadwalan ulang.
Dia menyebut, apabila penyaluran sebelumnya setiap satu desa diberi waktu selama 30 menit, kali ini diberi waktu satu jam. Sehingga jika biasanya penyaluran berlangsung selama empat hingga lima hari, kini bisa berlangsung selama lima hingga enam hari. Hal ini lantaran pihaknya sudah melakukan evaluasi terkait penyaluran bantuan sosial.
“Lama nggak masalah, yang penting tidak ada kerumunan, aman, tertib,” katanya.
Lebih lanjut Kurnia menyatakan, dalam penyaluran bantuan kali ini, petugas diharapkan dapat memberikan sosialisasi tentang kondisi persebaran Covid-19 di Wonogiri terkini. Ia juga meminta agar warga tetap menjaga perilaku hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
Ditambahkan, saat ini jumlah penerima BST tahap ke empat sebanyak 48.843 KPM. Setelah penyaluran BST, bakal ada penyaluran bantuan Sembako dari Provinsi Jateng tahap ketiga. Adapun bantuan Sembako dari Kabupaten tahap kedua akan disalurkan setelah penyaluran Bansos Provinsi selesai.
“Untuk Bansos kabupaten baru tahap kedua, karena ada perubahan data jumlah pada calon penerima. Warga yang didaftarkan ke BST maupun Bansos provinsi dicoret, akan dialihkan ke Bansos kabupaten. Jumlahnya sekitar 6.000 KPM,” tandasnya.
Sementara itu, Tukimo, warga Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri mengaku tak mempersoalkan nominal bantuan tersebut. Dia mengaku sangat bersyukur lantaran dirinya masuk dalam daftar warga penerima bantuan BST.
“Ndak masalah kalau soal nominalnya. Memang turun, tapi kami sudah bersyukur mendapat BST, karena banyak warga yang berharap dapat bantuan tapi tidak masuk daftar,” imbuhnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko