Timlo.net – Sebanyak 270 daerah pada 9 Desember mendatang akan menggelar pesta demokrasi. Baik ditingkat Kabupaten/Kota dan provinsi. The Indonesian Institute mencatat, dari jumlah daerah tersebut, ada 52 bakal calon kepala daerah yang mengikuti Pilkada 2020 terindikasi dinasti politik.
Dari jumlah itu, 71,5 persen bakal calon akan maju di tingkat kabupaten, dengan rincian, 27 bakal calon bupati dan 10 bakal calon wakil bupati. Sementara itu, 25 persen bakal calon yang terindikasi dinasti politik maju di tingkat kota, terdiri dari 10 bakal calon wali kota dan tiga bakal calon wakil wali kota.
”Kemudian, 3,85 persen bakal calon dari dinasti politik mencoba peruntungannya di tingkat provinsi, satu bakal calon gubernur dan satu bakal calon wakil gubernur,” ujar Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute, Arfianto Purbolaksono, dalam keterangannya, Kamis (27/8), sebagaimna diwartakan di laman infopublik.id.
Lebih lanjut, Arfianto merinci, berdasarkan status hubungan, bakal calon dengan kepala daerah yang akan habis masa jabatannya, mantan kepala daerah, tokoh partai politik, hingga presiden dan wakil presiden. Ada 23 bakal calon merupakan anak mereka, 16 bakal calon berstatus sebagai istri, dan sembilan bakal calon adalah adik mereka.
Selain itu, terdapat satu bakal calon berstatus kakak kepala daerah. Satu orang lainnya berstatus sebagai ayah pimpinan DPRD tingkat kabupaten, satu orang keponakan menteri sekaligus pimpinan partai politik, serta satu orang besan dari menteri.
Sementara, kategori hubungan anak paling banyak maju menjadi calon wali kota sebanyak delapan orang dan calon wakil bupati enam orang. Sedangkan untuk hubungan istri, sebagian besar maju sebagai bakal calon bupati yakni 11 orang.
Apabila dikelompokkan berdasarkan gender, dari 52 bakal calon kepala daerah terbagi sama masing-masing perempuan dan laki-laki sebanyak 26 orang. Keduanya paling banyak menjadi calon bupati untuk perempuan 15 orang dan laki-laki 12 orang.
Sumber: infopublik
Editor : Wahyu Wibowo