Solo — Pemkot Solo berencana membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada awal November 2020 dengan mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid-19. Namun sebelum kebijakan tersebut dilakukan Pemkot diminta segera lakukan sumulasi.
“Rencana Pemkot mau membuka KBM tatap muka harus benar-benar dipertimbangkan matang. Jangan sampai menjadi persoalan baru di tengah pandemi Covid-19,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Asih Sunjoto Putro, Jumat (28/8).
Ia mendukung langkah Pemkot Solo membuka KBM tatap muka pada November mendatang. Pembukaan KBM tatap muka tersebut pastinya menjadikan kabar baik juga bagi orang tua siswa di Solo.
“Jika KBM tatap muka dilakukan pada November, bulan September simulasi harus sudah dilakukan,” kata dia.
Simulasi nanti, kata dia, tidak harus melibatkan semua siswa. Pemkot cukup melibatkan beberapa siswa untuk datang ke sekolah dengan tetap menerapkan protokoler kesehatan Covid-19.
“Simulasi itu dilakukan September 2020 dengan pembatasan jumlah siswa yang hadir. Yang boleh ke sekolah hanya diperbolehkan 50 persen dari total jumlah yang bisa tertampung tiap kelas,” ujarnya.
Dikatakan, simulasi KBM tatap muka tidak akan memunculkan klaster baru jika Pemkot menjalankan SOP protokoler kesehatan. Ia mengusulkan agar KBM tatap muka dimulai diterapkan dulu pada siswa SMP.
“Kalau KBM tatap muka dilakukan sekolah tingkat SD tidak cocok. Lebih baik tingkat SMP atau SMK/SMA. Mereka kebih memahami tentang protokol kesehatan dibandingkan siswa SD,” katanya.
Ditambahkan, untuk siswa TK dan SD bisa dilakukan dengan home visit secara terbatas. Hal itu sangat penting untuk memberikan motovasi belajar pada siswa agar tidak jenuh belajar daring terus di rumah.
Editor : Marhaendra Wijanarko