Sragen – Aksi perampokan Toko Bangunan Tiga Putra Sukses (TPS) terjadi di Dukuh Barong RT 6, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, tepatnya di perempatan jalan menuju Gunung Kemukus. Pelaku beraksi sadis memukuli pelayan toko perempuan bernama Ayu (20) sampai terkapar.
“Waktu di klinik, tenaga saya saya tanya kamu kenal nggak pelakunya, dia langsung jawab kenal Pak. Namanya Widodo, orang Jengglong RT 21. Kemarin habis beli bata ringan atau herbel,” papar pemilik toko, Eko Rohmadi (44), Kamis (27/8).
Tak diduga, pelaku merupakan tetangga pemilik toko bernama Miftakhul Puji Widodo (40) warga Dukuh Jengglong RT 21, Desa Mojopuro, Sumberlawang.
Identitas pelaku terungkap lantaran wajahnya dikenali oleh pelayan toko, Ayu. Selain tidak mengenakan penutup wajah, pelaku juga diketahui sering belanja material ke toko bangunan itu.
Dari petunjuk itu, kemudian dilakukan pelacakan. Dari catatan di toko, ternyata pelaku sudah tiga kali belanja material di toko milik Eko Rohmadi.
Eko mengungkapkan terakhir, pelaku datang tanggal 12 Agustus 2020 lalu membeli 15 kubik batu bata ringan dan 30 sak semen dan triplek.
“Dia ternyata konsumen saya dan tetangga saya juga. Ke toko sudah tiga kali, makanya tenaga (karyawan-red) saya kenal wajahnya. Apalagi kalau beli barang itu kan di nota ada alamatnya mau dikirim ke mana. Makanya langsung ketahuan,” terang Eko.
Dari petunjuk itu, pelaku kemudian ditangkap di rumah orangtuanya di Jepara Kamis (27/8) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Saat ini, pelaku sudah diamankan di Mapolsek Sumberlawang.
Aksi perampokan di siang bolong itu terjadi pada Rabu (26/8) siang sekitar pukul 12.15 WIB. Menurut keterangan Eko Rohmadi, siang itu kebetulan situasi agak sepi.
Di dalam toko hanya ada Ayu yang menjaga sendirian, sedangkan karyawan lain sedang mengirim material ke pelanggan. Saat situasi sepi itulah, pelaku datang dan kemudian berpura-pura membeli linggis.
“Saat ditanya tenaga saya yang namanya Ayu itu, katanya dia mau cari linggis. Lalu dikasih tahu kayak gini linggise, lalu milih milih milih, tahu-tahu pelaku pegang linggis itu lalu dikeprokne (dihantamkan) ke tenaga saya,” ujar Eko.
Eko menuturkan pelaku memukuli karyawannya itu bertubi-tubi hingga kemudian karyawannya terkapar di ruangan belakang meja dekat laci. Aksi pemukulan itu juga terekam di kamera CCTV yang ada di dalam toko.
Melihat pelayan terkapar, pelaku langsung bergegas mengambil dompet di atas laci dan kemudian lari menuju ke laci untuk membukanya. Saat itulah, Ayu yang sudah dipukuli, berusaha bangkit lalu kabur ke luar toko mencari pertolongan.
Editor : Dhefi Nugroho