Solo – Kantor Bank Indonesia (BI) Solo menilai perkembangan perbankan di eks Karesidenan Surakarta (Soloraya) secara umum masih menunjukkan kinerja dan ketahanan yang baik. Indikasinya terdapat peningkatan aset bank pada kwartal pertama 2011 ini jika dibanding periode yang sama di 2010.
Menurut Pengawas Muda Senior Kantor BI Solo, Gede Sujana, total aset bank meningkat sebesar 18.26 persen. Dari Rp 26.802 miliar pada April 2010 jadi Rp 31.696 miliar pada April 2011. “Penyaluran kredit juga meningkat 17,32 persen dari Rp 21.751 miliar jadi Rp 25.517 miliar,” tambahnya.
Adapun untuk perolehan dana pihak ketiga (DPK), dikatakan Gede Sujana, terdapat peningkatan 18,64 persen. Dari Rp 21.166 miliar pada April 2010 jadi Rp 25.111 miliar pada April 2011.
Khusus penyaluran kredit, menurutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran masih mendominasi sebagai penyumbang terbesar, yakni mencapai 13,69 persen. Kendati terjadi peningkatan, namun diakui Gede Sujana tidak diimbangi dengan semakin membaiknya rasio non performing loan (NPL) alias kredit macet.
“Untuk rasio NPL terjadi peningkatan 0,35 persen. Dari 2,15 pada April 2010 jadi Rp 2,50 persen pada April 2011,” ungkap dia, saat memberi sambutan pada acara Fun Famillionaire Carnival Permata Bank, di Solo Square, Sabtu (18/6).