Timlo.net–Konsep menciptakan kulit buatan bukanlah hal baru. Kulit buatan yang bisa merasakan hal-hal yang disentuh juga bukanlah hal yang baru. Tapi para peneliti di RMIT melangkah lebih jauh dengan mengembangkan kulit elektronik buatan yang bisa merasakan sakit.
Pemimpin penelitian Profesor Madhu Bhaskaran berkata,”Tidak ada teknologi elektronik yang bisa secara realistis meniru perasaan sakit yang dirasakan manusia–hingga sekarang. Kulit buatan kami bereaksi secara instan saat tekanan, panas atau dingin mencapai titik rasa sakit. Hal ini merupakan sebuah langkah penting dalam pengembangan sistem masukan canggih yang kami perlukan untuk memberikan prostetik yang benar-benar pintar dan robotik cerdas.”
Jadi kenapa penting bagi kulit elektronik merasakan sakit? Rasa sakit adalah cara yang berguna untuk menjaga orang-orang dari bahaya, tulis Ubergizmo, Minggu (6/9). Jika Anda menginjak duri dan merasakan sakit, Anda tahu jika Anda tidak boleh menginjak duri lagi. Kulit buatan bisa merasakan sakit berguna dalam beberapa kasus tertentu.
Misalnya seorang penderita diabetes mungkin kehilangan indera perasa sakit pada kaki mereka. Kulit buatan yang bisa merasakan sakit bisa dipakai jika penderita menginjak sesuatu seperti duri. Jadi penderita bisa merasakan sakit dan memeriksa luka demi mencegah infeksi. Hal ini karena luka pada penderita diabetes bisa bertambah parah dan menyebabkan amputasi.