Wonogiri – Warga binaan Rutan Kelas II B Wonogiri ini bisa menyulap barang bekas menjadi barang berkelas. Bahkan, hasil karya mereka ini bernilai jutaan rupiah.
“Mereka kita bimbing untuk membuat kursi dan meja yang bahannya dari drum bekas,” ungkap Kepala Rutan Kelas IIB Wonogiri Daniel Kristanto melalui Kepala Keamanan Agus Susanto kepada wartawan, Senin (7/9).
Menurut dia, selain memberikan pembinaan mental, Rutan Wonogiri juga melatih skill dan daya kreatif para warga binaan. Dengan harapan setelah mereka kembali ke masyarakat sudah bisa produktif dan mempunyai skill untuk hidup mandiri.
Agus mengatakan, program kerajinan pembuatan kursi dan meja dari drum bekas itu sudah ada sejak 2019 lalu. Dalam program ini, para narapidana dibimbing oleh petugas Rutan. Selain meja dan kursi mereka juga diajari membuat alat-alat rumah tangga yang barbahan baku dari drum bekas pula.
“Ada enam warga binaan yang ikut program ini. Mereka dibimbing tiga petugas Rutan,” ujarnya.
Proses pembuatan kursi dan meja dari drum bekas itu dilakukan di bengkel yang ada di dalam Rutan. Masing-masing narapidana memiliki pekerjaan sendiri. Sedang model kursi dan meja menurut dia sesuai pesanan.
“Intinya warga binaan bisa membuat barang bekas menjadi berkelas,” katanya.

Kepala Keamanan Rutan Wonogiri menuturkan, setiap satu drum bisa dijadikan dua buah kursi. Hasilnya, pesanan pun datang membanjiri olahan warga binaan ini.
Satu set kecil terdiri dari dua kursi dan satu meja hasil karya mereka dibanderol Rp 1,5 juta. Untuk kursi ukuran besar setiap satu unit dihargai Rp 700 Ribu. Tapi jangan salah, bagi yang berminat harus memesan terlebih dahulu.
“Untuk satu set kecil kelar lima hari. Mereka dapat ilmu juga mendapatkan premi dari pekerjaan ini,” tuturnya.
Ditambahkan, selain membuat kursi daru drum bekas ada sebagian warga binaan yang dilatih keterampilan lain seperti menjahit dan membuat tusuk sate.
Saat ini sebanyak 10 warga binaan yang sebelumnya mengikuti pelatihan menjahit di BLK sudah dipercaya pihak ketiga untuk membuat masker. Pekan lalu, warga binaan mampu menyelesaikan 3.000 buah masker. Sementara itu, para narapidan perempuan diajari membuat kue.
Editor : Dhefi Nugroho