Wonogiri – Ratusan jiwa melayang akibat ganasnya penyakit HIV/AIDS di Wonogiri. Bahkan, tiap tahun angka kasus tersebut diklaim mengalami peningkatan. Dari 443 orang yang terinfeksi, tercatat sudah 131 penderitanya meninggal dunia.
“Hampir 25 kecamatan ada penderita HIV/AIDS,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri, Adhi Dharma usai peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Sabtu (1/12).
Banyak warga Wonogiri yang boro (merantau-red) diduga menjadi salah satu pemicu tingginya angka kasua HIV/AIDS di Wonogiri. Menurut Adhi Dharma, hingga triwulan ketiga tahun 2018 telah menemukan sejumlah 55 kasus baru.
” Angka ini masih jauh di bawah target kita yakni 95 orang setiap tahunnya,” ujarnya.
Menurutnya, semakin banyak temuan maka penanganannya semakin mudah.
“Kemungkinan masih banyak penderita yang tertutup. Masih terutupnya orang yang terpapar virus HIV/AIDS dikarenakan stigma negatif dari lingkungan sosialnya. Kami mengimbau kepada penderita yang belum terbuka untuk melaporkan kepada Puskesmas setempat untuk diberikan konseling dan penanganan secara gratis baik obat, pemeriksaan medis, hingga cek labratorium di dua rumah sakit yaitu RSUD Wonogiri dan RS Amal Sehat Slogohimo lalu untuk pengambilan obat dapat diambil disejumlah Puskesmas,” terangnya.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Wonogiri, Ige Budiyanto menyebutkan bahwa hingga akhir tahun 2018 telah tercatat penderita HIV/AIDS sebanyak 443 orang dengan korban meninggal sudah mencapai 131 orang. Penyebaran juga telah ada di seluruh kecamatan.
Fenomena kasus HIV/AIDS berdasarkan hasil prediksi penelitian bahwa kenyataan di lapangan bisa mencapai 10 kali lipat dari data penderita tercatat. Sehingga kemungkinan data penderita HIV/AIDS adalah 4.430 orang di Kabupaten Wonogiri.
“Melalui momentum Hari AIDS Sedunia Tahun 2018, kita hendaknya lebih peka dan peduli pada diri pribadi dan keluarga agar terhindar dari HIV/AIDS. Begitu juga sikap kita kepada penderita, janganlah mengucilkan karena mereka butuh uluran tangan dan dukungan agar hidup normal seperti yang lain,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho