Timlo.net — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah memperbarui data persebaran kasus Corona (Covid-19). Informasi yang diperoleh Timlo.net dari laman corona.jatengprov.go.id, Sabtu (26/9) pukul 12.00 WIB, tercatat 21.178 kasus positif Covid-19, di mana 1.920 di antaranya meninggal dunia dan 16.130 sembuh. Sementara 3.128 pasien masih dirawat di sejumlah rumah sakit yang ditunjuk Pemprov Jateng.
Sementara itu, dua pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Kebumen dan Banyumas dilaporkan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo langsung memerintahkan Dinas Kesehatan melakukan tindakan-tindakan pengamanan.
“Sudah, sekarang sudah ditangani. Sudah disemprot dan saya minta dilakukan tracing-nya. Sekarang sudah berjalan,” kata Ganjar, ditemui usai rapat paripurna di DRPD Jateng, Jumat (25/9).
Disinggung terkait pembelajaran di dua Ponpes itu, Ganjar meminta agar pengelola pondok menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar. Sebab jika dilanjutkan, akan sangat membahayakan.
“Saya minta, kalau kondisinya tidak memungkinkan seperti itu, suruh nutup dulu. Soalnya kalau seperti itu kan membahayakan,” tegasnya.
Dilansir laman humas.jatengprov.go.id, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menyebut ada klaster baru penularan COVID-19 di Jawa Tengah. Klaster tersebut adalah klaster pondok pesantren yang ada di Kebumen dan Banyumas.
“Banyak klaster yang muncul di Jateng, salah satu klaster yang perlu diwaspadai adalah klaster di Pondok Pesantren. Kami baru menemukan ada Klaster Ponpes itu di Purwokerto Banyumas dan Kebumen,” kata Yulianto.
Meski demikian, Yulianto belum memastikan berapa jumlah kasus positif dari klaster baru itu. Sampai saat ini pihaknya masih mengebut melakukan tracing dan tindakan treatment lainnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko